Pilpres 2024, Jokowi: Nanti yang pilih rakyat, bukan saya

Hendrik Syahputra

Jokowi mengingatkan bahwa pasangan capres dan cawapres itu disiapkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, sebelum dipilih rakyat.

Presiden Jokowi | cover topik.id

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh partai politik (Parpol) agar berhati-hati dalam menentukan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan dipilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. 

Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia (RI) pada tahun 2024 merupakan sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI untuk masa bakti 2024–2029 yang akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.

Pemilu ini juga akan menjadi pemilihan presiden langsung kelima di Indonesia. Pemilu ini akan dilaksanakan bersamaan dengan Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, dan DPRD seluruh Indonesia sementara Pemilihan Umum Kepala Daerah baru akan dilaksanakan pada bulan November.

Capres dan cawapres tersebut akan memimpin lebih dari 270 juta rakyat Indonesia di tengah kondisi global yang penuh tantangan di masa depan.

“Memang harus hati-hati, hati-hati, loh, menakhodai 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang? Memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada para awak media usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, pada Senin (7/11/2022).

Jokowi juga mengingatkan bahwa pasangan capres dan cawapres itu disiapkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, sebelum dipilih oleh rakyat. 

Lanjutnya, oleh karena itu peran partai politik dalam menentukan pasangan capres dan cawapres sangatlah penting.

"Saya ulang ya, bahwa yang namanya capres, cawapres, itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang pilih rakyat, bukan saya. Partai atau gabungan partai, yang milih rakyat, sehingga sekali lagi, hati-hati memilih capres dan cawapres," tegasnya.

Presiden juga berpesan agar partai-partai politik mempertimbangkan waktu yang tepat dalam mengumumkan capres dan cawapres. 

Jokowi meminta parpol menjaga situasi kondusif politik, terutama di tengah keadaan global yang tidak menentu.

"Pemilunya sudah tinggal Februari 2024, awal loh berarti, tinggal setahun praktis, iya kan? Tetapi menjaga kondusivitas politik, karena tidak terdukung oleh keadaan global itu yang harus kita tahu semuanya, hati-hati. Keadaan ini tidak sedang normal-normal saja," jelasnya.

Share:
Baca berita berbasis data.

Kategori konten paling banyak dibaca.
News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks