![]() |
CEO NVIDIA, Jensen Huang | @nvidia |
Salah satu orang terkaya di dunia itu menyoroti bagaimana Eropa tidak hanya menjadi konsumen AI, namun juga sedang aktif membangun ekosistem dan infrastruktur AI sendiri. Pesan ini disampaikan kepada audiens yang hadir baik secara langsung di Dôme de Paris maupun secara daring.
Huang menjelaskan bahwa AI telah melahirkan sebuah industri baru, yaitu industri AI, yang berkembang pesat menjadi infrastruktur baru bagi semua negara dan masyarakat. Ia menyebut infrastruktur ini sebagai "infrastruktur intelijen," yang akan menjadi pondasi utama dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat ke depannya. Hal ini menandai pergeseran fundamental di dunia teknologi dan pemerintahan.
"Kita kini memiliki industri baru, industri AI, dan kini menjadi bagian dari infrastruktur baru, yang disebut infrastruktur intelijen, yang akan digunakan oleh setiap negara, setiap masyarakat," jelas Huang, saat berpidato di hadapan audiens yang berkumpul secara daring dan di Dôme de Paris yang ikonis, dilansir Kamis (12/6/2025).
Transformasi besar ini didukung oleh kemajuan sistem perangkat keras, seperti GB200 NVL72, yang oleh Huang disebut sebagai “satu GPU raksasa.” Platform ini kini menjadi tulang punggung bagi segala kebutuhan komputasi AI, mulai dari model-model kedaulatan negara, aplikasi komputasi kuantum, hingga beragam penerapan industri. Mesin ini dirancang agar mampu melakukan penalaran, perencanaan, dan bahkan berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Di hadapan para penonton, Huang memamerkan perangkat keras terbaru dari NVIDIA, sembari menjelaskan kapasitas produksi yang terus meningkat. Saat ini, mitra NVIDIA telah mampu memproduksi sekitar 1.000 unit sistem GB200 setiap minggunya, dan angka ini baru permulaan. Selain GB200, tersedia pula beragam sistem lain mulai dari NVIDIA DGX Spark yang ringkas hingga Server RTX PRO yang dapat dipasang di rak.
NVIDIA menegaskan komitmennya untuk membantu negara-negara membangun infrastruktur AI yang dapat digunakan oleh pihak ketiga dan terus mendorong terciptanya “pabrik AI” internal di perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Untuk mendukung hal ini, NVIDIA aktif bermitra dengan pemerintah, perusahaan telekomunikasi, dan penyedia cloud di seluruh Eropa.
"Mesin ini dirancang untuk menjadi mesin pemikir, mesin yang berpikir, dalam artian ia bernalar, ia berencana, ia menghabiskan banyak waktu berbicara kepada dirinya sendiri," beber Huang.
Ekspansi NVIDIA di Eropa juga meliputi pembangunan pusat-pusat teknologi di berbagai negara seperti Finlandia, Jerman, Spanyol, Italia, dan Inggris. Pusat-pusat ini berfungsi untuk mempercepat pengembangan keterampilan, memperluas jaringan talenta, dan memperkuat pertumbuhan inovasi kuantum di kawasan tersebut.
Perangkat keras kuantum.
Sementara itu, dalam bidang komputasi kuantum, NVIDIA mengambil langkah besar dengan menghadirkan platform CUDA-Q di superkomputer Gefion milik Denmark. Hal ini membuka peluang baru untuk penerapan AI hibrida dan rekayasa kuantum. CUDA-Q kini juga tersedia di sistem NVIDIA Grace Blackwell, memperluas akses ke teknologi mutakhir ini di berbagai pusat superkomputer Eropa.
NVIDIA juga berkolaborasi dengan pusat-pusat superkomputer dan pengembang perangkat keras kuantum untuk mempercepat penelitian di bidang AI kuantum hibrida serta pengembangan teknologi koreksi kesalahan kuantum. Huang meyakini bahwa komputasi kuantum sedang berada di titik balik penting yang akan memungkinkan penyelesaian berbagai permasalahan besar dalam waktu dekat.
Dari sisi pengembangan model bahasa, NVIDIA meluncurkan Nemotron yang memungkinkan pengembang Eropa menciptakan model bahasa besar yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Model ini memberikan akses ke AI multibahasa yang aman, sehingga masyarakat Eropa dapat mendapatkan jawaban dalam bahasa dan konteks budaya masing-masing, memperkuat kedaulatan digital di kawasan tersebut.
Untuk mendukung ekosistem agen AI yang cerdas dan aman, NVIDIA memperkenalkan toolkit NeMo Agent dan AI Blueprint. Selain itu, dengan kerja sama bersama pemerintah dan penyedia cloud, NVIDIA menghadirkan platform DGX Cloud Lepton yang kini terintegrasi dengan Hugging Face.
Hal ini memungkinkan pengembang di Eropa menjalankan dan mengembangkan AI dengan arsitektur yang sama di berbagai lokasi, mempercepat adopsi dan inovasi di era AI sebagai infrastruktur intelijen negara.
"Komputasi kuantum sedang mencapai titik balik. Kita hampir mampu menerapkan komputasi kuantum, komputasi klasik kuantum, di area yang dapat memecahkan beberapa masalah menarik dalam beberapa tahun mendatang," jelasnya.