![]() |
Kedua founder Google, Larry Page dan Sergey Brin | cover |
Kisah perjalanan Google sendiri bermula pada 1995 di Universitas Stanford, ketika Larry Page dan Sergey Brin dipertemukan. Meski awalnya sering berdebat, keduanya kemudian bersahabat dan berkolaborasi menciptakan mesin pencari bernama Backrub. Proyek sederhana itu akhirnya berevolusi menjadi Google, sebuah nama yang diambil dari istilah matematika “googol”, menggambarkan ambisi besar mereka dalam mengorganisir informasi dunia agar mudah diakses siapa pun.
"Tidak lama kemudian, nama Backrub diganti menjadi Google (syukurlah). Nama Google merupakan pelesetan dari istilah ekspresi matematika untuk angka 1 yang diikuti oleh 100 angka nol, yang sangat mencerminkan misi Larry dan Sergey yakni mengelola informasi dunia serta membuatnya berguna dan dapat diakses semua orang," tulis Google di laman resminya, dikutip Minggu (15/9/2025).
Seiring berkembangnya bisnis, Google menyadari bahwa untuk menjaga dominasi, mereka tidak bisa hanya mengandalkan inovasi internal. Akuisisi pun menjadi jurus andalan, dengan membeli perusahaan yang memiliki basis pengguna kuat, Google mampu memperluas jangkauan sekaligus mempercepat pertumbuhan ekosistemnya. Dari sinilah lahir langkah-langkah visioner yang kemudian menghasilkan keuntungan berlipat ganda.
Beberapa akuisisi bahkan dianggap sebagai keputusan paling jenius dalam sejarah industri teknologi. Mulai dari platform blogging, sistem operasi ponsel, layanan video, aplikasi navigasi, hingga perangkat wearable kesehatan, semuanya kini berdiri sebagai pilar penting dalam kerajaan bisnis Google.
Lantas, apa saja platform yang diakuisisi Google? Berikut ulasannya yang dirangkum topik.id, Senin (15/9/2025):
1. Blogger (Diakuisisi 2003).
Google masuk ke dunia blogging dengan mengakuisisi Blogger pada tahun 2003. Saat itu, Blogger sudah populer sebagai platform menulis online yang mudah digunakan. Dengan langkah ini, Google memperkuat posisinya dalam penyediaan konten digital berbasis komunitas. Integrasi dengan akun Google membuat Blogger semakin praktis digunakan. Meskipun kini kalah pamor dari media sosial modern, Blogger tetap menjadi salah satu produk Google yang paling banyak digunakan. Platform ini masih bertahan hingga sekarang sebagai rumah bagi jutaan blog pribadi dan profesional.
2. Android (Diakuisisi 2005).
Akuisisi Android pada tahun 2005 menjadi langkah paling visioner dalam sejarah Google. Saat dibeli, Android hanyalah startup kecil dengan ide besar tentang sistem operasi ponsel. Kini, Android menjadi sistem operasi paling dominan di dunia, digunakan oleh miliaran perangkat. Keberhasilan Android membuat Google menguasai pasar mobile global. Selain dari sistemnya, Google juga meraup cuan besar melalui Play Store dan iklan digital. Android menjelma menjadi pintu utama ekosistem Google di genggaman pengguna.
3. YouTube (Diakuisisi 2006).
Tahun 2006, Google membuat gebrakan dengan membeli YouTube, yang kala itu baru berusia muda tapi sangat populer. Keputusan ini terbukti cerdas karena YouTube kini tumbuh menjadi raksasa video global. Dari hiburan, edukasi, hingga bisnis, semua hadir di platform ini. Google menjadikannya mesin pendapatan melalui iklan digital. YouTube juga menjadi alat penting dalam membentuk tren budaya global. Dengan miliaran pengguna aktif, YouTube adalah salah satu akuisisi paling menguntungkan Google sepanjang sejarah.
4. Waze (Diakuisisi 2013).
Google memperkuat dominasi di peta digital dengan membeli Waze pada 2013. Aplikasi navigasi ini terkenal karena laporan lalu lintas real-time dari pengguna. Integrasi Waze dengan Google Maps membuat pengalaman pengguna semakin lengkap. Google juga berhasil mengamankan diri dari potensi pesaing kuat di bidang navigasi. Meski sudah diakuisisi, Waze tetap beroperasi dengan gaya komunitasnya. Strategi ini memastikan Google tetap jadi pemimpin mutlak dalam layanan peta dan mobilitas global.
5. Fitbit (Diakuisisi 2021).
Fitbit resmi masuk ke dalam keluarga Google pada 2021. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen perangkat wearable kesehatan dan kebugaran. Dengan akuisisi ini, Google memperluas ekosistem perangkat kerasnya ke ranah kesehatan digital. Produk Fitbit kini terhubung dengan Google Fit dan teknologi AI untuk analisis data. Langkah ini sekaligus menempatkan Google bersaing langsung dengan Apple Watch dan Samsung Galaxy Watch. Fitbit menjadi bagian penting dalam strategi Google menghadapi tren gaya hidup sehat global.
Meski Google kini fokus pada teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), rekam jejak akuisisi tetap menjadi strategi penting yang menguatkan bisnisnya. Selain lima platform di atas, ada pula akuisisi besar lain seperti Urchin Software pada 2005, cikal bakal Google Analytics, DoubleClick pada 2008 yang menjadi mesin utama Google Ads, dan Nest Labs pada 2014 yang memperkuat ekosistem rumah pintar lewat Google Nest.