![]() |
cover | x |
Kabar ini langsung menyita perhatian media internasional dan media sosial. Salah satunya akun @visegrad24 di X yang menulis, “Sushila Karki resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Nepal setelah menjadi pemimpin dunia pertama yang terpilih melalui jajak pendapat di Discord.” unggahan itu sontak menjadi viral dan ramai diperbincangkan pada Sabtu (13/9/2025).
Sushila Karki sendiri bukanlah sosok asing di Nepal. Mantan Ketua Mahkamah Agung itu kini mencetak sejarah baru sebagai perdana menteri perempuan pertama Nepal. Ia memimpin pemerintahan sementara, namun kisah terpilihnya sungguh unik. Generasi Z yang kecewa dengan politik tradisional memilih menggunakan jalur digital untuk menentukan sosok pemimpin baru.
BREAKING:
— Visegrád 24 (@visegrad24) September 12, 2025
Sushila Karki has officially taken office as Prime Minister of Nepal after becoming the first world leader to be elected via a poll on Discord pic.twitter.com/vi1DQP6XLp
Bagi Gen Z, Discord sudah lama jadi rumah kedua. Aplikasi yang diluncurkan tahun 2015 oleh Jason Citron dan Stanislav Vishnevskiy awalnya dirancang untuk para gamer. Namun kini, platform itu telah bertransformasi menjadi ruang komunitas dengan jutaan pengguna global. Fitur-fiturnya yang sederhana, bebas iklan berlebihan, serta dukungan teks, audio, dan video membuatnya ideal untuk komunikasi generasi muda.
![]() |
Discord |
Para demonstran Nepal tak menyia-nyiakan peluang itu. Mereka membuat server bernama Youth Against Corruption, yang dalam waktu singkat mengumpulkan lebih dari 130 ribu anggota. Di dalamnya, tersedia kanal khusus untuk pengumuman, pengecekan fakta, koordinasi lapangan, layanan bantuan, hingga distribusi berita. Server tersebut berubah menjadi pusat komando digital bagi aksi massa.
Momentum besar datang setelah Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri. Para anggota server kemudian sepakat mengadakan pemungutan suara daring. Pada 10 September 2025, sebanyak 7.713 suara masuk, dan hasilnya menempatkan Karki dengan lebih dari 50 persen dukungan. Proses digital itu kemudian dianggap sebagai mandat rakyat muda Nepal.
Hanya sehari setelah pemungutan suara, Karki bertemu Presiden Ram Chandra Poudel dan Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel untuk meresmikan posisinya. Peristiwa ini menandai momen bersejarah, bukan hanya bagi Nepal, tetapi juga bagi politik global, di mana ruang virtual menjadi arena demokrasi baru.
Kini, suasana di Nepal perlahan membaik. Jam malam di Lembah Kathmandu dan berbagai daerah lainnya telah dicabut. Warga mulai kembali beraktivitas seperti biasa.