iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Wamen Stella: AI hapus 92 juta pekerjaan, tapi ciptakan 97 juta!

"Bagaimana kita mempersiapkan diri dengan keterampilan baru, sehingga kita bisa merebut peluang, bukan tergilas oleh perubahan"

author photo
A- A+
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie | cover: topik.id
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "AI untuk Kemanusiaan Sebuah Tantangan Global" pada Wisuda ke-37 Sarjana dan Pascasarjana Universitas Panca Bhakti (UPB), Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/9/2025). 

Dalam pidatonya, ia menyoroti peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam mengubah wajah dunia kerja dan pentingnya persiapan generasi muda dalam menghadapi perubahan tersebut. Menurut Wamen Stella, revolusi AI akan menghapus 92 juta jenis pekerjaan. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga berpotensi menciptakan 97 juta pekerjaan baru. 
"Kita hidup di era yang ditandai dengan perubahan besar. Artificial intelligence akan menghapus 92 juta jenis pekerjaan, tetapi sekaligus menciptakan 97 juta pekerjaan baru. Kuncinya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dengan keterampilan baru, sehingga kita bisa merebut peluang, bukan tergilas oleh perubahan," jelas Wamen Stella.
Ia menekankan bahwa momen wisuda bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan baru menghadapi era disrupsi teknologi. Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menguasai bidang akademik, tetapi juga siap beradaptasi dengan dinamika zaman yang bergerak semakin cepat.

Dalam pandangannya, penguasaan teknologi semata tidak cukup. Pendidikan harus menumbuhkan karakter, empati, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis yang tidak dapat digantikan oleh mesin.

"AI memang membawa disrupsi yang nyata, tetapi dengan intervensi yang tepat, kita bisa memastikan manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Generasi muda harus siap menghadapi perubahan dengan sikap terbuka, kemampuan beradaptasi, serta komitmen untuk terus belajar sepanjang hayat," pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UPB, Purwanto, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para wisudawan atas perjuangan panjang mereka. Ia menegaskan bahwa kelulusan ini bukan titik akhir, melainkan awal untuk berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kalimantan Barat serta Indonesia. Pesan Wamen Stella, lanjutnya, sangat relevan bahwa kemajuan bangsa hanya dapat dicapai dengan memadukan keunggulan sains dan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan.

"Wisuda ini adalah bukti nyata dari perjuangan panjang para mahasiswa. Namun, perjuangan tidak berhenti di sini. Lulusan UPB harus berani berinovasi, bekerja dengan hati, dan memberikan kontribusi nyata bagi Kalimantan Barat serta Indonesia," ungkapnya.

Dukungan terhadap pengembangan pendidikan tinggi juga ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Ia menekankan bahwa lulusan UPB diharapkan mampu memperkuat kualitas sumber daya manusia lokal sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di wilayahnya.

Sejalan dengan itu, Kepala LLDIKTI Wilayah XI, Muhammad Akbar, menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industri. Ia berharap lulusan UPB tidak hanya menjadi tenaga kerja terampil, tetapi juga pionir dalam menciptakan solusi kreatif bagi bangsa. Dengan kesiapan tersebut, Indonesia diyakini mampu melangkah menuju visi Indonesia Emas 2045.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks