Berkat AI, ekonomi digital Tiongkok melonjak 117 persen

Teknologi AI kini menembus hampir semua lini kehidupan dan sektor ekonomi di Tiongkok.

author photo
A- A+
Sebuah pesawat berawak dipamerkan selama Pameran Ekonomi Digital Internasional Tiongkok 2025 di Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, 17 Oktober 2025 | dok: gov.cn

Ledakan kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) di Tiongkok terus menyuntikkan tenaga baru ke perekonomian digital negara tersebut. Dengan kombinasi inovasi teknologi, investasi besar-besaran, dan kebijakan pemerintah yang mendukung, AI kini menjadi mesin penggerak utama di balik transformasi ekonomi dan sosial Tiongkok menuju era digital yang lebih maju dan efisien.

Pertumbuhan pesat AI di Tiongkok tampak jelas dari dominasi globalnya dalam paten kecerdasan buatan. Negara ini kini menguasai sekitar 60 persen dari total paten AI dunia, menunjukkan keunggulan signifikan dalam riset dan penerapan teknologi mutakhir. Selain itu, model-model besar buatan dalam negeri seperti DeepSeek menjadi simbol kemajuan teknologi lokal yang mampu bersaing dengan raksasa global.

"Ledakan kecerdasan buatan di Tiongkok memacu pertumbuhan ekonomi digital negara tersebut, karena terobosan dalam teknologi utama dan dukungan kebijakan yang kuat mendorong integrasi cepatnya ke dalam industri dan kehidupan sehari-hari," tulis laporan otoritas Pemerintah Tiongkok di laman resminya, seperti dikutip topik.id, Rabu (22/10/2025).

Dukungan kuat dari pemerintah menjadi faktor penting di balik pesatnya perkembangan ini. Melalui berbagai kebijakan yang mendorong riset, investasi, dan kolaborasi lintas sektor, Tiongkok berhasil menciptakan ekosistem digital yang kondusif untuk pertumbuhan inovasi AI. Pendekatan ini mempercepat integrasi teknologi ke berbagai sektor industri dan kehidupan sehari-hari.

Didorong oleh sumber daya data yang sangat besar dan sistem industri yang lengkap, ekonomi digital Tiongkok menunjukkan momentum yang luar biasa. Pada 2024, jumlah perusahaan berbasis data di negara tersebut melampaui 400.000, dengan nilai industri data mencapai 5,86 triliun yuan, atau sekitar 826 miliar dolar AS. Angka itu melonjak hingga 117 persen dibandingkan tahun 2020, grafik pertumbuhan yang agresif.

"Didukung oleh sumber daya data yang melimpah dan sistem industri yang lengkap, ekonomi digital negara ini telah menunjukkan momentum yang kuat. Pada tahun 2024, jumlah perusahaan data telah melampaui 400.000, dengan skala industri data mencapai 5,86 triliun yuan (sekitar 826 miliar dolar AS), menandai lonjakan 117 persen dari tahun 2020," ungkap dalam laporan itu.

Teknologi AI kini menembus hampir semua lini kehidupan dan sektor ekonomi di Tiongkok. Dari pertanian yang mengandalkan algoritma untuk prediksi panen, hingga manufaktur pintar dan layanan publik berbasis otomatisasi, AI membawa efisiensi baru dan meningkatkan produktivitas secara signifikan.

Langkah strategis ini juga memperkuat ambisi Tiongkok untuk menjadi pusat inovasi teknologi dunia. Melalui pengembangan sumber daya manusia di bidang sains data, komputasi awan, dan kecerdasan buatan, negara ini memperluas kapasitas inovasinya dan mendorong kolaborasi antara universitas, perusahaan, serta lembaga riset.

Sebagai bagian dari visi jangka panjangnya, Tiongkok meluncurkan inisiatif nasional “AI Plus” pada awal tahun ini. Program tersebut bertujuan memperkuat infrastruktur pendukung AI, mempercepat penerapan teknologi pintar di sektor ekonomi dan sosial, serta mewujudkan transformasi menuju ekonomi dan masyarakat cerdas yang terhubung secara digital di seluruh penjuru negeri.

"Tiongkok telah berupaya berkelanjutan untuk mendorong transformasi ekonomi digital menjadi ekonomi cerdas dan masyarakat cerdas. Awal tahun ini, negara tersebut meluncurkan inisiatif "AI Plus" nasional, yang bertujuan untuk memperkuat infrastruktur pendukung AI dan mempercepat integrasi teknologi AI di seluruh ranah ekonomi dan sosial," tutup laporan tersebut.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks