![]() |
| Aplikasi BRICS Pay | dok: @briscpay |
BRICS Pay resmi memasuki tahap uji coba untuk transaksi ritel lintas negara. Sistem pembayaran ini dirancang agar wisatawan internasional dan pelancong bisnis dapat bertransaksi dengan mudah dan aman di negara mana pun yang tergabung dalam aliansi BRICS+, tanpa perlu mengganti kartu atau khawatir tentang penukaran mata uang. Inovasi ini menjadi bagian dari upaya BRICS dalam memperkuat kerja sama keuangan digital global.
Melalui layanan BRICS Pay C2B (Consumer to Business), pengguna non-residen dapat menghubungkan kartu atau rekening sistem pembayaran cepat langsung ke aplikasi BRICS Pay.
Sistem yang dikembangkan memungkinkan pengguna lintas negara dapat melakukan pembayaran menggunakan kode QR di merchant yang berpartisipasi, sambil tetap mematuhi seluruh regulasi keuangan internasional. Model ini menempatkan BRICS Pay sebagai sistem pembayaran lintas batas yang inklusif dan sesuai dengan standar keamanan global.
Dari penelusuran topik.id, Senin (27/10/2025) di portal utamanya BRICS Pay akan tersedia di Google Play dan Apps Store serta Progressive Web App (PWA), namun pengguna wajib mendaftar terlebih dahulu dengan email jika ingin melakukan uji coba aplikasi tersebut.
"Bisnis dapat bertransaksi dengan mudah dan aman di negara Anda, tanpa perlu mengganti kartu atau khawatir tentang penukaran mata uang. Layanan BRICS Pay C2B memungkinkan non-residen untuk menghubungkan kartu atau Rekening Sistem Pembayaran Cepat mereka ke aplikasi BRICS Pay dan melakukan pembayaran kode QR instan di merchant yang berpartisipasi, semuanya tetap mematuhi peraturan keuangan internasional," tulis BRICS Pay di laman resminya, seperti dilansir topik.id, Senin (27/10/2025).
Bagi pelaku usaha, BRICS Pay menawarkan peluang baru dalam menjangkau pasar wisatawan asing dan pelancong bisnis. Dengan dukungan transaksi lintas negara yang efisien, pedagang dapat menerima pembayaran secara langsung tanpa biaya tinggi akibat konversi mata uang. Hal ini diharapkan mendorong peningkatan penjualan, khususnya di sektor ritel, pariwisata, dan jasa.
Dari sisi ekonomi nasional, keberadaan BRICS Pay turut mendukung efisiensi keuangan. Sistem ini mampu mengurangi biaya transaksi dan mempercepat perputaran dana antarnegara.
Lebih jauh lagi, BRICS Pay memungkinkan penyelesaian transaksi dalam mata uang negara masing-masing, sehingga mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan pihak ketiga seperti jaringan perbankan koresponden tradisional.
"Bagi perekonomian nasional, BRICS Pay mengurangi biaya transaksi, mempercepat perputaran dana, dan mendukung pertumbuhan perdagangan luar negeri melalui penyelesaian langsung dalam mata uang nasional — meminimalkan ketergantungan pada perbankan koresponden dan sistem keuangan pihak ketiga," terangnya.
Selain efisiensi, BRICS Pay juga dirancang untuk skalabilitas tinggi. Teknologi ini dapat diintegrasikan langsung dengan infrastruktur pembayaran yang telah ada tanpa perlu modifikasi besar pada terminal POS (Point of Sale). Pendekatan ini membuat adopsi BRICS Pay menjadi lebih cepat, praktis, dan minim hambatan teknis bagi pelaku usaha di berbagai negara.
Keunggulan utama BRICS Pay terletak pada kemampuannya menjembatani ekosistem keuangan antarnegara BRICS+, termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, serta negara mitra lainnya.
Dengan pembayaran berbasis kode QR universal, sistem ini memperkuat konektivitas ekonomi dan memperluas akses bagi usaha kecil dan menengah yang ingin menjangkau pelanggan internasional.
"Dirancang untuk skalabilitas, BRICS Pay terintegrasi secara mulus dengan infrastruktur pembayaran yang ada, dan tidak memerlukan modifikasi pada terminal POS," jelasnya.
