CEO Microsoft AI: teknologi harus bekerja untuk melayani orang-orang

AI bukan untuk menggantikan penilaian manusia.

author photo
A- A+
CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman | cover: topik.id

Microsoft AI membuka babak baru dalam evolusi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) dengan merilis Copilot Fall Release, sebuah kerja cerdas yang menegaskan visi mereka untuk menjadikan AI lebih personal, bermanfaat dan berpusat pada manusia. 

Hal itu diutarakan CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, di tengah hiruk-pikuk berita dan sensasi seputar AI, arah pengembangan teknologi ini harus kembali pada tujuan dasarnya, yaitu melayani manusia.

Suleyman melihat banyak kebisingan di sekitar perkembangan AI, ketakutan, ekspektasi, bahkan sinisme. Namun, di balik itu, ia menanamkan optimisme. Baginya, teknologi seharusnya bukan alat yang menuntut perhatian tanpa henti, melainkan sesuatu yang memberi waktu kembali kepada penggunanya. AI bukan untuk menggantikan penilaian manusia, tetapi untuk memperkuatnya, membantu berpikir lebih jernih, berkreasi lebih luas, dan terhubung lebih dalam.

"Kami bertaruh pada optimisme di masa sinisme. Alih-alih teknologi yang menuntut lebih banyak perhatian, kami membuat teknologi yang memberi Anda waktu kembali untuk hal-hal yang penting. Alih-alih AI yang menggantikan penilaian manusia, kami membangun AI yang memberdayakan penilaian Anda sendiri, membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik, memicu kreativitas Anda, memperdalam koneksi Anda," kata Mustafa Suleyman dalam keterangan tertulisnya, seperti dilansir topik.id, Jumat (24/10/2025) .

Lanjutnya, prinsip inilah yang menjadi dasar dari filosofi Copilot. Suleyman menegaskan bahwa Copilot bukan sekadar produk, ia adalah janji. Sebuah janji bahwa AI dapat hadir untuk membantu, mendukung, dan menjadi sahabat personal yang memahami kebutuhan setiap pengguna.

Copilot dirancang di sekitar kreativitas, produktivitas, dan hubungan manusia. Bagi Suleyman, ukuran keberhasilan AI tidak hanya diukur dari seberapa cerdas sistem itu, tetapi seberapa besar ia mampu meningkatkan potensi manusia. Dengan kata lain, AI yang baik adalah AI yang memperkuat kemanusiaan, bukan yang menggesernya.

"Inilah ide sederhana yang terus saya pikirkan:  teknologi harus bekerja untuk melayani orang-orang . Bukan sebaliknya. Tidak pernah.  Itulah prinsip di balik Copilot. Dalam hal ini, ini bukan hanya sebuah produk, ini adalah sebuah janji. Sebuah janji bahwa AI dapat membantu, mendukung, dan sangat personal. Itu dibangun di sekitar kreativitas Anda, produktivitas Anda, hubungan Anda. Saya sering bilang, kita harus menilai AI dari seberapa besar ia meningkatkan potensi manusia, bukan hanya dari kecerdasannya sendiri," ungkapnya.  

Memperkenalkan konsep AI companion.

Dalam konteks itu, Microsoft memperkenalkan konsep AI companion, pendamping digital yang membantu pengguna berpikir, merencanakan, dan bermimpi, tetapi selalu dengan kendali penuh di tangan manusia. AI ini menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan konteks pribadi, mengingat hal-hal penting bagi pengguna, dan belajar dari interaksi sehari-hari.

Suleyman menegaskan, Microsoft tidak berusaha menciptakan AI yang membuat orang berlama-lama di depan layar. Justru sebaliknya, mereka ingin membangun AI yang membantu pengguna kembali pada kehidupan nyata, mendekatkan kembali hubungan antarmanusia, bukan menjauhkannya. Tujuannya adalah menciptakan sistem yang pantas mendapatkan kepercayaan.

Ia juga mengutarakan, rilis Copilot terbaru menjadi tonggak penting dalam perjalanan AI yang lebih manusiawi. Sekarang Copilot dapat terhubung lebih dalam dengan diri pengguna, dengan orang lain, dan dengan perangkat yang digunakan setiap hari. Ia membantu penggunanya tetap terorganisir, belajar melalui suara dan visual, serta bahkan memperhatikan aspek kesehatan mental dan kesejahteraan.

Kini, Microsoft memperkenalkan Mico, sosok personalisasi dari Copilot yang membawa kehangatan, kepribadian, dan ekspresi visual. Ide tentang pendamping AI yang dulu terasa futuristik kini menjadi kenyataan yang bisa dirasakan langsung. 

"Ketika kami mulai membicarakan ide pendamping AI ini beberapa tahun yang lalu, rasanya masih jauh dan tidak pasti. Sekarang, ide ini nyata, hadir di sini. Kami tak sabar menantikan Anda merasakan perbedaannya," terangnya.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks