![]() |
| cover | topik.id |
Ekosistem mata uang Renminbi (RMB) digital Tiongkok semakin matang dengan capaian transaksi yang menembus angka fantastis. Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) mengumumkan bahwa hingga akhir September 2025, total transaksi kumulatif menggunakan RMB digital (yuan digital) telah mencapai 14,2 triliun yuan, setara dengan sekitar 2 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini capaian dalam upaya Tiongkok membangun sistem keuangan digital yang terintegrasi dan mandiri. Sebagai catatan, RMB merupakan singkatan dari Renminbi atau “mata uang rakyat”, yaitu mata uang resmi Tiongkok.
Satuan utamanya adalah yuan (¥ atau CNY). Versi digitalnya, yang dikenal sebagai e-CNY atau yuan digital, adalah bentuk uang resmi elektronik yang diterbitkan langsung oleh Bank Rakyat Tiongkok. Inisiatif ini menjadi kebijakan besar untuk mengubah cara masyarakat Tiongkok bertransaksi di era ekonomi digital.
"Ekosistem RMB digital Tiongkok telah terbentuk secara awal, dengan transaksi kumulatif mencapai 14,2 triliun yuan (sekitar 2 triliun dolar AS) pada akhir September 2025, menurut Bank Rakyat Tiongkok (PBOC). Program percontohan RMB digital, yang sekarang mencakup 26 daerah di 17 wilayah tingkat provinsi di Tiongkok, telah membentuk model aplikasi yang dapat direplikasi di berbagai bidang seperti ritel dan layanan publik," jelas Pan Gongsheng, Gubernur PBOC dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Rabu (29/10/2025).
Program percontohan RMB digital kini telah meluas ke 26 daerah di 17 wilayah tingkat provinsi. Pemerintah berhasil membentuk model penerapan yang bisa direplikasi di berbagai sektor, mulai dari ritel, transportasi, layanan publik, hingga pembayaran administrasi pemerintahan.
Skala uji coba yang terus diperluas ini menunjukkan keseriusan Beijing dalam mempersiapkan era keuangan tanpa uang tunai yang sepenuhnya berada di bawah kendali negara.
Menurut laporan PBOC, hingga akhir September tercatat 3,32 miliar transaksi berhasil diproses melalui sistem RMB digital. Selain itu, terdapat 225 juta dompet pribadi yang telah dibuka melalui aplikasi resmi, memperlihatkan adopsi masyarakat yang semakin luas terhadap teknologi pembayaran ini. Infrastruktur yang kuat dan dukungan kebijakan menjadi faktor kunci di balik pertumbuhan tersebut.
"Sebanyak 3,32 miliar transaksi telah diproses hingga akhir September, dengan 225 juta dompet pribadi dibuka pada aplikasi RMB digital. Bank sentral sejauh ini telah mendirikan pusat operasi internasional yuan digital di Shanghai untuk mengawasi kerja sama dan penggunaan lintas batas, serta pusat operasi dan manajemen yuan digital di Beijing, yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem, operasi, dan pemeliharaan untuk mempromosikan penerapan mata uang yang lebih luas," ungkap Pan Gongsheng.
Dari sisi kelembagaan, Tiongkok telah membangun struktur operasional yang solid untuk menopang perluasan penggunaan RMB digital. PBOC mendirikan dua pusat utama, yakni pusat operasi internasional yuan digital di Shanghai dan pusat operasi serta manajemen di Beijing. Keduanya berfungsi sebagai tulang punggung pengembangan sistem, pengawasan transaksi, serta kerja sama lintas batas.
Arsitektur 'pusat ganda' ini dipublikasikan secara resmi untuk pertama kalinya setelah peluncuran pusat operasi internasional di Shanghai pada September lalu. Publikasi ini menjadi sinyal kuat bahwa Tiongkok siap memasuki tahap baru dalam transformasi keuangan digitalnya, sebagai bagian dari strategi geopolitik keuangan global yang menempatkan yuan digital sebagai simbol kemandirian ekonomi.
"Arsitektur 'pusat ganda' RMB digital dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah peluncuran resmi pusat operasi internasional Shanghai pada bulan September," tutupnya.
