.jpeg.webp) |
| The People + AI Guidebook | dok: @google |
Google memperkenalkan The People + AI Guidebook, sebuah panduan komprehensif bagi para perancang dan pengembang yang ingin membangun produk kecerdasan buatan,artificial intelligence (AI) yang benar-benar berfokus pada manusia. Buku panduan ini berisi prinsip, praktik terbaik, serta alur kerja praktis yang terus diperbarui berdasarkan riset dan pengalaman Google di bidang desain dan pengembangan AI. Tujuannya adalah membantu tim lintas fungsi menciptakan produk AI yang tidak hanya canggih, tapi etis dan bertanggung jawab.
Panduan ini menekankan pentingnya pendekatan human-centered design dalam setiap tahap pengembangan AI, mulai dari perencanaan, pembuatan prototipe, hingga peluncuran produk. Dengan mengikuti alur kerja yang terstruktur, tim produk dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan berorientasi pada kebutuhan nyata pengguna. Google mendorong agar prinsip-prinsip ini diterapkan bukan hanya di awal proyek, melainkan juga dalam pemeliharaan dan pembaruan sistem setelah peluncuran.
"Buku Panduan People + AI adalah kumpulan panduan praktis dan praktik terbaik yang terus berkembang untuk merancang produk AI yang berpusat pada manusia. Rekomendasi kami didasarkan pada data dan wawasan dari lebih dari seratus Googler, pakar industri, dan penelitian akademis," tulis Google dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Kamis (30/2025).
Salah satu fokus utama dalam buku panduan ini adalah keseimbangan antara otonomi AI dan kendali pengguna. Google menekankan bahwa setiap sistem berbasis AI harus dirancang untuk memberikan tingkat kendali yang tepat kepada pengguna, sesuai dengan konteks dan kompleksitas tugas. Pengguna harus selalu memahami kapan mereka dapat mengandalkan AI, kapan perlu mengintervensi, dan kapan mereka memegang kendali penuh atas keputusan akhir.
Buku panduan ini juga membahas pentingnya strategi keamanan yang adaptif dalam pengembangan produk AI. Seiring meningkatnya popularitas dan penggunaan sistem AI, risiko baru dapat muncul, baik dari sisi teknis, perilaku pengguna, maupun konteks sosial. Karena itu, Google menyarankan agar setiap produk memiliki sistem perlindungan berlapis yang mampu berkembang seiring perubahan teknologi dan pola penggunaan manusia.
Selain keamanan, Google juga menyoroti pentingnya menciptakan pengalaman AI yang benar-benar bermanfaat dan menyenangkan. AI seharusnya tidak sekadar meningkatkan efisiensi, melainkan memperkaya aspek-aspek pekerjaan dan hiburan yang disukai pengguna. Dengan pendekatan ini, AI dapat menjadi mitra yang memperkuat kreativitas, bukan sekadar alat otomatisasi.
"Buku Panduan ini mencakup panduan UX dan ML yang mendalam, prinsip, pendekatan, pola, dan lokakarya untuk menciptakan produk bermanfaat dengan kemampuan AI. Versi terbaru berfokus pada pengembangan pengalaman AI Generatif," ungkapnya.
Dalam panduan tersebut, Google menegaskan bahwa efektivitas AI tidak hanya diukur dari kecepatan dan akurasi, melainkan dari sejauh mana teknologi ini mampu meningkatkan kehidupan manusia secara keseluruhan. AI yang baik merupakan AI yang membantu manusia merasa lebih produktif, aman, dan terinspirasi dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Melalui The People + AI Guidebook, Google berupaya membentuk masa depan pengembangan AI yang lebih inklusif, etis, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan. Dengan berbagi prinsip dan wawasan yang telah mereka terapkan secara internal, Google ingin memastikan bahwa ekosistem AI global tumbuh dengan tanggung jawab, menjadikan teknologi ini sebagai kekuatan yang memanusiakan, bukan menggantikan manusia.
"AI dapat meningkatkan keahlian manusia, tetapi peningkatan efisiensinya tidak selalu terjamin, lebih murah, atau menyenangkan. Orang-orang memiliki ekspektasi tertentu terhadap manfaat dan kinerja yang seharusnya diberikan AI. Fokuslah untuk menciptakan pengalaman yang terintegrasi secara mulus dan meningkatkan aspek-aspek pekerjaan dan hiburan yang disukai, bahkan dicintai orang-orang dalam alur kerja mereka," terangnya.
