![]() |
Latihan Safkar Indopura (XSI) ke-37, Singapura dan Indonesia | dok: sg |
Latihan Safkar Indopura (XSI) ke-37, kerja sama tahunan antara Angkatan Darat Singapura dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD), resmi ditutup di Singapura pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Upacara penutupan dipimpin bersama oleh Komandan Divisi 3 Angkatan Darat Singapura Kolonel Chong Shi Hao dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal Mohammad Fadjar. Latihan yang berlangsung sejak 8 Oktober ini menjadi bukti nyata hubungan pertahanan yang semakin erat antara kedua negara.
Sebanyak 450 personel dari Angkatan Darat Singapura dan lebih dari 100 prajurit dari TNI-AD berpartisipasi dalam latihan tersebut. Dari pihak Indonesia, pasukan berasal dari Brigif Mekanis Raider 6 dan Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad, sementara Singapura menurunkan satuan elit seperti HQ 3 SIB, 2 SIR, 48 SAR, dan 38 SCE. Kombinasi pasukan mekanis, infanteri, zeni tempur, dan lapis baja menjadikan latihan ini salah satu yang paling komprehensif di kawasan Asia Tenggara.
Selain melatih kemampuan tempur darat, XSI tahun ini memperkenalkan skenario baru dalam pertahanan siber. Melalui simulasi digital dan penggunaan teknologi drone, kedua angkatan bersenjata berlatih menghadapi ancaman modern yang kian kompleks. Inovasi ini mencerminkan kesadaran bersama akan pentingnya perlindungan terhadap sistem pertahanan dari serangan siber yang bisa melumpuhkan infrastruktur militer.
Latihan lapangan (FTX) kali ini diselenggarakan di SAFTI City, fasilitas pelatihan tempur urban mutakhir milik Singapura. Ini adalah kali pertama XSI dilaksanakan di fasilitas tersebut, sekaligus menjadi latihan bilateral pertama Angkatan Darat Singapura dengan negara ASEAN di lokasi itu. Selain memperkuat kesiapan operasional, kegiatan ini juga menjadi ajang memperdalam hubungan budaya dan kebersamaan militer melalui kegiatan sosial, olahraga, dan pertukaran pengalaman.
Dalam sambutannya, Kolonel Chong Shi Hao menegaskan bahwa XSI terus berevolusi dari sekadar latihan perencanaan menjadi latihan tempur berskala besar.
"Kami kini mengintegrasikan skenario siber dan penggunaan drone ke dalam perencanaan digital operasional, melihat perencanaan operasional untuk penggunaan drone, serta integrasi dampak di berbagai domain. Latihan ini telah menjadi platform kunci untuk meningkatkan kerja sama timbal balik, kepercayaan, dan pemahaman bersama antara kedua angkatan bersenjata kita," kata Kolonel Chong dalam pernyataan persnya diterima topik.id, Rabu (15/10/2025).
Sementara itu, Letjen Mohammad Fadjar menekankan nilai persaudaraan dan profesionalisme militer yang lahir dari latihan bersama ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi seperti XSI berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara, terutama di tengah dinamika geopolitik global.
"Latihan ini tidak hanya memperkuat interoperabilitas dan profesionalisme militer, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pemeliharaan keamanan, stabilitas, dan harmoni dalam hubungan pertahanan di kawasan Asia Tenggara. Latihan ini menyoroti bagaimana keberagaman dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan profesionalisme dan membina kerja sama yang lebih erat," tegas Letjen Mohammad Fadjar.
Sejak pertama kali diadakan pada 1989, latihan Safkar Indopura telah menjadi simbol persahabatan dan kepercayaan antara Singapura dan Indonesia. Lebih dari sekadar kegiatan militer, XSI menjadi wadah pertukaran pengetahuan, pembangunan kapabilitas, dan penguatan interoperabilitas kedua negara.
"Melalui interaksi yang intensif, kita membangun komunikasi, kepercayaan, pemahaman, dan rasa saling menghormati yang lebih kuat. Esensi sejati dari latihan bersama terletak pada pembentukan persaudaraan seperjuangan-persaudaraan yang tak lekang oleh waktu dan perubahan keadaan," tutup Letjen Mohammad Fadjar.