Meta kebut empat infrastruktur kabel bawah laut, terpanjang di dunia

Kabel sepanjang 8.000 kilometer ini akan menghubungkan Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada tahun 2028.

author photo
A- A+
cover | dok: @meta

Meta mengumumkan serangkaian proyek kabel bawah laut baru yang diklaim sebagai langkah besar dalam memperluas infrastruktur digital di kawasan Asia-Pasifik (APAC). Empat investasi tambahan di bidang ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas lintas benua dan mendukung produk serta layanan digital Meta, termasuk sistem berbasis AI

"Kami membagikan kabar terbaru tentang empat investasi kabel bawah laut kami lainnya di APAC dengan koneksi lanjutan ke seluruh dunia. Setelah selesai, kabel-kabel ini akan membantu menghadirkan produk, layanan, AI, dan tingkat konektivitas baru Meta kepada miliaran orang di kawasan ini," tulis Meta dalam pengumuman resminya, seperti dilansir Jumat (10/10/2025).

Salah satu proyek utama adalah Candle, sistem kabel bawah laut dengan kapasitas terbesar di kawasan APAC. Kabel sepanjang 8.000 kilometer ini akan menghubungkan Jepang, Taiwan, Filipina, Republik Indonesia (RI), Malaysia, dan Singapura pada tahun 2028. Dengan kapasitas hingga 570 terabit per detik (Tbps), Candle diproyeksikan melayani lebih dari 580 juta pengguna dan memperluas jangkauan data lintas negara secara signifikan.

Candle dikembangkan bersama sejumlah perusahaan telekomunikasi besar di Asia. Proyek ini akan menggunakan teknologi 24 pasang serat optik yang baru dikembangkan, memberi lebar pita lebih besar dibandingkan kabel konvensional. Dengan rancangan ini, Candle akan menandingi bahkan melampaui performa Anjana, kabel berkapasitas tertinggi Meta sebelumnya.

"Candle akan menjadi kabel berkapasitas terbesar di APAC, menghadirkan peningkatan konektivitas ke Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, pada tahun 2028. Membentang sepanjang 8.000 kilometer, Candle akan menghubungkan lebih dari 580 juta orang dengan kapasitas 570 terabit per detik (Tbps)," ungkapnya.

Selain Candle, Meta juga memperbarui status tiga proyek lain: Bifrost, Echo, dan Apricot. Diumumkan pada 2021, Bifrost dan Echo merupakan kabel transpasifik yang ditujukan untuk menambah kapasitas data antara Asia dan Amerika sebesar 70%. Kini, Bifrost telah beroperasi menghubungkan Singapura, Indonesia, Filipina, dan Amerika Serikat, serta akan menjangkau Meksiko pada 2026.

Kabel Echo saat ini menyalurkan data sebesar 260 Tbps antara Guam dan California, dan akan diperluas ke Asia. Sementara itu, Apricot, sistem sepanjang 12.000 kilometer, kini aktif di Jepang, Taiwan, dan Guam, dengan rencana ekspansi ke Filipina, Indonesia, dan Singapura. Apricot menambah kapasitas 290 Tbps, memperkuat jaringan lintas Asia dan melengkapi dua proyek sebelumnya.

Jika digabungkan, keempat sistem tersebut, Candle, Echo, Bifrost, dan Apricot, akan menjadi tulang punggung konektivitas baru antara Asia dan Amerika. Selain jaringan transpasifik, Meta juga menyoroti proyek lain seperti 2Africa dan Waterworth yang akan memperluas jalur data ke India, Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika. Peta jaringan ini memperlihatkan strategi global yang semakin saling terhubung di bawah koordinasi perusahaan teknologi besar.

Meski dikemas sebagai investasi infrastruktur, langkah Meta juga dapat dibaca sebagai strategi geopolitik digital. Kendali atas kabel bawah laut berarti pengaruh pada arus data global, yang kini menjadi aset strategis setara energi dan logistik. Dengan proyek-proyek ini, Asia bukan hanya pasar besar bagi teknologi, melainkan pusat gravitasi baru dalam infrastruktur internet dunia.

"Pengembangan infrastruktur digital kami di Asia Pasifik merupakan bagian dari komitmen kami untuk menyatukan masyarakat di mana pun mereka berada di dunia. Bersama mitra kami, investasi ini akan meningkatkan skala dan keandalan jaringan telekomunikasi global serta memastikan penyediaan layanan Meta yang cepat dan efisien bagi bisnis dan masyarakat di seluruh APAC dan sekitarnya," terangnya.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks