Microsoft turun tangan, bantu tumbuhkan 150 startup AI Singapura

Enterprise Singapore, melalui Digital Industry Singapore (DISG), akan bekerja sama dengan Microsoft.

author photo
A- A+
Enterprise Singapore
Singapore Week of Innovation and Technology (SWITCH) 2025 | dok: Enterprise Singapore

Posisi Singapura sebagai pusat inovasi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) di kawasan Asia mendapat dorongan baru melalui kolaborasi strategis antara Microsoft, Enterprise Singapore, dan NUS Enterprise. Kemitraan ini bertujuan mempercepat pertumbuhan hingga 150 startup AI yang memenuhi syarat, dengan memberikan akses lebih cepat ke pendanaan melalui program hibah Startup SG Tech selama tiga tahun ke depan. 

Inisiatif ini diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong dalam ajang Singapore Week of Innovation and Technology (SWITCH) 2025. Kolaborasi tersebut memperkuat ekosistem inovasi Singapura dengan memperluas cakupan program AI Accelerate, yang sebelumnya dijalankan oleh BLOCK71 NUS Enterprise dan Microsoft. 

Program ini menyediakan inkubasi selama 10 minggu untuk membantu startup membangun solusi di atas platform Microsoft Azure, mengasah produk AI mereka, serta memperoleh bimbingan strategis dalam bisnis dan pendanaan. Angkatan terakhir program ini diikuti oleh 26 startup lintas sektor, mulai dari kesehatan hingga teknologi pemasaran.

Presiden Microsoft ASEAN, Mayank Wadhwa, menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memberikan dampak nyata bagi masa depan inovasi AI di Asia. Menurutnya, dengan dukungan platform global, keahlian teknis, serta jaringan distribusi luas Microsoft, para wirausahawan akan memiliki alat dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan ide, menjangkau pelanggan, dan memperluas bisnis lintas negara.

"Kolaborasi ini akan memberikan dampak nyata bagi startup, sekaligus membentuk masa depan AI dan inovasi di Asia. Dengan dukungan dari NUS Enterprise dan Enterprise Singapore, serta platform, keahlian, dan ekosistem distribusi global Microsoft, para pengusaha kini memiliki alat dan sumber daya untuk membangun ide mereka, menjangkau pelanggan, dan memperluas skala bisnis lintas batas," kata Mayank Wadhwa dalam pernyataan tertulisnya diterima topik.id, Rabu (29/10/2025). 

Dalam versi terbarunya, AI Accelerate tidak lagi hanya fokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga membantu startup meluncurkan produk ke pasar dan memperluas skala bisnis secara komersial. Melalui tambahan Go-To-Market (GTM) Programme, para ahli Microsoft akan memberikan panduan praktis untuk mencapai product-market fit, memperkuat strategi penjualan, dan mempersiapkan startup menghadapi pasar regional dan global.

Enterprise Singapore, melalui Digital Industry Singapore (DISG), akan bekerja sama dengan Microsoft untuk mempercepat proses seleksi penerima hibah Startup SG Tech. Kolaborasi ini memanfaatkan keahlian Microsoft dalam bidang AI untuk mengidentifikasi startup berpotensi tinggi yang dinilai oleh panel gabungan berisi perwakilan industri dan investor modal ventura. 

Dana hibah tersebut dapat digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan penting seperti pengajuan hak kekayaan intelektual (IP), penggunaan teknologi cloud dan AI dalam pengembangan produk, perekrutan talenta, hingga peningkatan kapasitas bisnis. Bagi para pendiri startup, akses ke kombinasi sumber daya seperti jaringan inkubasi NUS Enterprise, keahlian teknis Microsoft, dan dukungan pendanaan dari Enterprise Singapore menjadi peluang besar untuk bertumbuh. 

Sementara itu, Managing Director Enterprise Singapore, Cindy Khoo, menyoroti pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor untuk memaksimalkan potensi transformasi AI. Ia menegaskan bahwa pemerintah dan mitra industri harus bertindak proaktif dalam membuka peluang pendanaan dan komersialisasi bagi startup yang membawa terobosan teknologi. 

"Tidak diragukan lagi, AI adalah pengubah permainan bagi industri dan bisnis. Namun, kita perlu bertindak proaktif untuk membuka potensi transformasinya, serta membangun platform dan kemitraan yang tepat untuk mendorong inovasi AI. Kami sangat antusias bekerja sama dengan Microsoft dan NUS Enterprise untuk mempercepat akses pendanaan dan peluang komersialisasi bagi startup AI terdepan, membangun generasi baru perusahaan sekaligus memperkuat ekosistem AI di Singapura," ungkap Cindy Khoo.

Menurut Dr. Tan Sian Wee, Senior Vice President (Innovation and Enterprise) di NUS, kemitraan ini sejalan dengan misi NUS Enterprise untuk membangun usaha yang berdampak luas. Ia menekankan pentingnya menghubungkan riset, talenta, dan industri dalam satu jalur inovasi yang solid. 

"Misi NUS Enterprise melampaui sekadar membina startup; kami berupaya membentuk usaha yang mampu menciptakan dampak berkelanjutan dan perubahan bermakna. Kolaborasi ini memperkuat ambisi tersebut dengan memberi startup AI akses ke teknologi kelas dunia, jaringan, dan keahlian, membantu mereka tumbuh dari ide kuat menjadi perusahaan berdaya saing global. Bersama Microsoft dan Enterprise Singapore, kami berkomitmen menghubungkan riset, talenta, dan industri dengan cara baru yang mempercepat inovasi dan menempatkan Singapura sebagai pemimpin ekonomi AI," jelas Dr. Tan Sian Wee.

Pendaftaran untuk program AI Accelerate 2026 kini dibuka hingga 14 November 2025, dengan program dimulai Januari 2026 dan diakhiri dengan Investor Day pada Mei 2026.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks