OpenAI jadi perusahaan publik, Microsoft dapat jatah Rp2.180 triliun

Microsoft mendukung proses pembentukan public benefit corporation (PBC) bagi OpenAI dan terlibat dalam rekapitalisasi perusahaan.

author photo
A- A+
Microsoft House – kantor pusat Microsoft Italia, terletak di distrik Porta Volta, Milan | dok: @microsoft
Microsoft House – kantor pusat Microsoft Italia, terletak di distrik Porta Volta, Milan | dok: @microsoft

OpenAI dan Microsoft mengumumkan arah baru kerja sama melalui perjanjian definitif yang disepakati pada pekan ini. Setelah enam tahun berkolaborasi dalam pengembangan kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), keduanya kini menyusun ulang struktur kemitraan untuk memperjelas kepemilikan, hak intelektual, dan tanggung jawab dalam pengembangan sistem AI tingkat lanjut.

Dalam struktur baru, Microsoft mendukung proses pembentukan public benefit corporation (PBC) bagi OpenAI dan terlibat dalam rekapitalisasi perusahaan tersebut. Setelah restrukturisasi, Microsoft memegang investasi senilai sekitar US$135 miliar atau setara Rp2.180 triliun. Nilai itu merepresentasikan 27 persen kepemilikan di OpenAI Group PBC berdasarkan basis dilusian penuh. Berdasarkan perhitungan sebelumnya, kepemilikan Microsoft sempat mencapai 32,5 persen di OpenAI nirlaba.

"Microsoft mendukung dewan direksi OpenAI dalam proses pembentukan perusahaan publik (PBC) dan rekapitalisasi. Setelah rekapitalisasi, Microsoft memegang investasi di OpenAI Group PBC senilai sekitar $135 miliar, mewakili sekitar 27 persen berdasarkan basis dilusian yang telah dikonversi, termasuk semua pemilik – karyawan, investor, dan OpenAI Foundation," tulis Microsoft dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Rabu (29/10/2025). 

Kesepakatan baru mempertahankan elemen penting dari kolaborasi sebelumnya, termasuk posisi OpenAI sebagai mitra model utama Microsoft dan hak eksklusif Microsoft terhadap IP Azure API hingga pengembangan kecerdasan umum buatan (AGI). Dalam dokumen yang sama, disertakan ketentuan tambahan yang mengatur ruang gerak masing-masing perusahaan untuk berinovasi tanpa ketergantungan langsung.

Perubahan besar terjadi pada aspek pengawasan AGI. Deklarasi AGI oleh OpenAI nantinya akan diverifikasi oleh panel ahli independen. Microsoft memperpanjang hak kekayaan intelektual untuk model dan produk hingga 2032, mencakup model pasca-AGI. Untuk kategori penelitian internal, hak IP berlaku hingga panel ahli menyatakan AGI telah tercapai atau paling lambat hingga 2030.

"Hak kekayaan intelektual Microsoft untuk penelitian, yang didefinisikan sebagai metode rahasia yang digunakan dalam pengembangan model dan sistem, akan tetap ada hingga panel ahli memverifikasi AGI atau hingga tahun 2030," ungkap dalam pengumuman itu.

OpenAI kini memiliki kewenangan mengembangkan produk bersama pihak ketiga. Produk berbasis API yang dihasilkan dalam kolaborasi semacam itu tetap eksklusif di platform Azure, sedangkan produk non-API dapat dijalankan di berbagai penyedia layanan cloud. Sementara itu, Microsoft memperoleh hak mengembangkan AGI sendiri atau bersama mitra lain dengan ketentuan batas komputasi tertentu saat menggunakan IP OpenAI.

Perjanjian pembagian pendapatan antara kedua pihak tetap berlanjut hingga verifikasi AGI selesai. OpenAI menandatangani kontrak untuk membeli layanan Azure tambahan senilai 250 miliar dolar AS. Dalam struktur baru, Microsoft tidak lagi memiliki hak penolakan pertama untuk menjadi penyedia komputasi utama OpenAI.

Dalam laporan itu juga merincikan, kedua perusahaan berupaya menata ulang keseimbangan antara kepemilikan, kolaborasi, dan kemandirian inovasi dalam konteks pengembangan teknologi kecerdasan buatan berskala global.

"Saat kita melangkah ke babak selanjutnya dalam kemitraan kita, kedua perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik dari sebelumnya untuk terus membangun produk hebat yang memenuhi kebutuhan dunia nyata, dan menciptakan peluang baru bagi semua orang dan setiap bisnis," tutup dalam pengumuman itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks