|  | 
| Presiden Prabowo Subianto meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna di Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 September 2025 | dok: @presidenri | 
Sekolah Rakyat kembali jadi perhatian setelah Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan seluruh siswanya akan mendapatkan fasilitas laptop untuk mendukung kegiatan belajar berbasis digital. Program ini bertujuan memperluas akses teknologi pendidikan dan meningkatkan kemampuan literasi digital di kalangan pelajar.
Pemberian laptop dianggap sebagai langkah praktis untuk mengimbangi perubahan sistem pembelajaran yang semakin bergantung pada perangkat digital. Dengan begitu, siswa di berbagai wilayah tidak tertinggal dalam proses adaptasi terhadap metode belajar baru.
Merujuk dari laporan resmi indonesiabaik.id yang terafiliasi ke pemerintahan, mengungkapkan hingga pertengahan Agustus 2025, Sekolah Rakyat sudah beroperasi di 67 titik dari target 100 titik di seluruh Indonesia. Pemerintah menyebut perluasan ini sebagai bagian dari upaya membuka akses pendidikan bagi anak-anak di daerah yang belum banyak tersentuh fasilitas modern.
Dalam program pembagian laptop tersebut, total 15.370 siswa tercatat sebagai penerima. Penyaluran dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama pada akhir Agustus untuk 9.705 siswa, dan tahap kedua pada September untuk 5.665 siswa. Pembagian dilakukan bertahap sesuai kesiapan sekolah dan wilayah.
"Program ini menjangkau 15.370 siswa, dengan pembagian fasilitas berupa laptop secara bertahap: Tahap pertama (akhir Agustus 2025): 9.705 siswa menerima laptop. Tahap kedua (September 2025): 5.665 siswa menerima laptop," tulis dalam laporan resmi indonesiabaik.id, seperti dilansir topik.id, Selasa (14/10/2025).
Laptop yang diberikan disebut telah disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan tiap jenjang. Perangkat itu juga dilengkapi perangkat lunak dasar untuk menunjang kegiatan belajar daring maupun luring. Tujuannya agar fasilitas ini benar-benar dapat digunakan secara efektif, bukan hanya menjadi simbol program semata.
"Laptop yang dibagikan bukan asal-asalan. Spesifikasinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan tiap jenjang pendidikan siswa, sehingga benar-benar bisa membantu proses belajar," ungkapnya.
Selain menyiapkan perangkat, Sekolah Rakyat juga diharapkan menyiapkan pendampingan bagi guru dan siswa agar mampu menggunakan teknologi tersebut secara optimal. Tanpa pendampingan yang cukup, manfaat perangkat digital dikhawatirkan tidak akan maksimal.
Program ini menjadi salah satu langkah awal menuju pemerataan fasilitas pendidikan berbasis digital. Tantangannya kini adalah memastikan keberlanjutan, perawatan perangkat, dan pemerataan kualitas jaringan internet agar seluruh siswa benar-benar bisa merasakan manfaatnya.
"Dengan adanya fasilitas ini, Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga membekali siswanya dengan keterampilan digital yang akan sangat berguna di masa depan," tutup laporan itu.
 

 
 
 
 
 
 
.png.webp) 
 
.png%20(1).webp) 
.png.webp)