Algoritma AI medsos hilangkan audiens karya jurnalistik berkualitas

Situasi ini menantang para jurnalis untuk mampu mengemas informasi-informasi penting dalam bentuk konten yang menarik.

author photo
A- A+
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria | cover: topik.id

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mengutarakan algoritma media sosial (medsos) lebih memilih menyajikan konten-konten ringan yang menarik perhatian pengguna dibandingkan karya jurnalistik berkualitas yang dibuat dengan susah payah oleh para jurnalis.

Teknologi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), terutama yang digunakan dalam algoritma media sosial, telah membuat media tradisional kehilangan audiensnya.

"Teman-teman effort-nya luar biasa untuk membuat karya jurnalistik, tapi ternyata algoritma membuat dia tidak menarik. Jurnalisme gagal ketika masuk ke dalam platform media sosial di mana kita gak bisa mengatur algoritma itu," kata Wamen Nezar, seperti dinukil topik.id, Sabtu (29/11/2025).

Menurut Wamen Nezar, situasi ini menantang para jurnalis untuk mampu mengemas informasi-informasi penting dalam bentuk konten yang menarik agar mampu bersaing dalam algoritma media sosial.

Tidak hanya itu, media tradisional yang bermigrasi ke media digital juga harus menghadapi munculnya fenomena adopsi AI dalam mesin pencari di internet yang berpotensi mengurangi jumlah pembaca situs-situs berita.

"Tadinya itu cuma search engine biasa, tapi sekarang kalau kita cari kata kunci tertentu, itu sudah dapat summary yang luar biasa berikut insight," ungkapnya.

Namun demikian, AI tidak sepenuhnya merugikan media tradisional karena AI juga membawa manfaat besar bagi dunia jurnalistik. Wamen Nezar juga merincikan AI dapat dimanfaatkan untuk membantu proses produksi berita agar lebih efisien.

"AI sangat menguntungkan newsroom kalau digunakan dengan benar. Ada banyak pekerjaan-pekerjaan berulang yang bisa dipercepat, dibuat efisien, dibuat optimal oleh AI," jelasnya.

Efisiensi ini dapat meningkatkan produktivitas media karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi berita semakin singkat. 

Namun, Wamen Nezar mengingatkan pemanfaatan AI di ruang redaksi juga harus disertai dengan tersedianya peraturan internal tentang adopsi AI di media masing-masing untuk memastikan karya-karya jurnalistik yang dihasilkan tetap berkualitas.

Hal ini diutarakan Wamen Nezar dalam acara Media Connect bertema "Dari Cepat Jadi Cermat: Menyikapi AI di Ruang Redaksi" yang digelar di Cornerstone, Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/11/2025).

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks