![]() |
| dok: @google |
Google Indonesia melaporkan waktu menonton konten belanja di Indonesia melonjak hingga 400%, menjadikan negara ini pionir di Asia Tenggara dalam mengadopsi tren belanja berbasis video. Antusiasme tinggi dari kreator, pemirsa, dan mitra e-commerce seperti Lazada menunjukkan bahwa video commerce kini menjadi bagian penting dari ekosistem digital Indonesia.
Google merincikan lonjakan ini sebagai kepercayaan mendalam antara kreator dan penonton, di mana interaksi otentik secara langsung berdampak pada hasil bisnis nyata. Bagi banyak pengguna, terutama Generasi Z, YouTube bukan hanya tempat hiburan, kini menjadi sumber riset dan inspirasi belanja. Data menunjukkan bahwa 90% Gen Z di Indonesia mengandalkan kreator YouTube untuk rekomendasi pembelian, menjadikan platform ini sebagai jembatan antara minat dan keputusan belanja.
"YouTube sebagai platform harian nomor 1 ini merupakan pilihan utama Gen Z untuk riset, di mana 90% mengandalkan kreator YouTube untuk rekomendasi pembelian. Ekosistem otentik ini, yang diperkuat oleh mitra seperti Lazada, menjamin dampak ekonomi yang berkelanjutan," ungkap Google Indonesia dalam laporan resminya, seperti dilansir topik.id, Minggu (9/11/2025).
Keberhasilan YouTube di ranah video commerce dibangun di atas ekosistem multi-format yang mendukung kreativitas tanpa batas. Para kreator memanfaatkan format beragam, mulai dari Shorts yang cepat dan menarik hingga video long-form yang informatif, untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan audiens mereka. Keaslian dan konsistensi ini menjadi kunci terbentuknya komunitas yang loyal serta meningkatkan niat belanja pemirsa secara alami.
Dampak nyata dari ekosistem ini terlihat dalam momentum luar biasa program YouTube Shopping di Indonesia. Program afiliasi ini membuka peluang baru bagi kreator untuk mendapatkan pendapatan langsung melalui penandaan (tagging) produk. Salah satu contohnya adalah Dewi Vanow, kreator yang berhasil meningkatkan pendapatannya hingga 40–50% hanya dengan memanfaatkan fitur afiliasi YouTube Shopping. Kisahnya menunjukkan bagaimana passion dapat bertransformasi menjadi kesuksesan bisnis yang nyata.
"Contohnya, kreator seperti Dewi Vanow. Semangat otentiknya terhadap barang-barang unik menjadikannya kreator afiliasi YouTube Shopping terpercaya, dan penggunaan tautan produk, yang dipelajari di YouTube Shopping Bootcamp, menghasilkan peningkatan pendapatan yang luar biasa sebesar 40-50%, hanya dari penandaan (tagging) di YouTube Shopping saja. Video viral nya, 'MESIN MINUMANKU RUSAK', membuktikan bahwa passion dapat berbuah hasil bisnis yang nyata," ungkap Google dalam laporan itu.
Selain kreator, para mitra e-commerce juga merasakan manfaat besar dari sinergi ini. Shopee dan Lazada, dua raksasa e-commerce di Indonesia, melaporkan hasil positif dari kolaborasi dengan YouTube Shopping. Semua aktivitas komersial tersebut dijalankan dengan standar keamanan ketat, di mana hanya kreator dalam YouTube Partner Program (YPP) yang dapat mengikuti program afiliasi, memastikan pengalaman berbelanja yang aman dan terpercaya bagi pengguna.
Google Indonesia juga mengutarakan komitmen YouTube terhadap pemberdayaan kreator juga semakin kuat dengan integrasi teknologi artificial intelligence (AI) seperti Gemini dan Veo, serta fitur baru seperti Stickers on Shorts yang dirancang untuk memperluas kreativitas dan peluang monetisasi. Pertumbuhan 400% dalam waktu tonton konten belanja bukan hanya statistik, melainkan simbol dari transformasi perilaku digital masyarakat Indonesia. Kepercayaan antara kreator dan pemirsa telah menciptakan fondasi kuat bagi ekonomi video commerce yang berkelanjutan.
"Kepercayaan yang tak tertandingi dan hubungan otentik yang dibangun di platform kami ini bukan sekadar metrik—melainkan jalur langsung menuju hasil akhir, mendorong pelanggan yang puas, pembelian berulang, dan pertumbuhan berkelanjutan bagi ekonomi digital Indonesia," tutup dalam laporan tersebut.
