AI jadi mesin produktivitas baru, Tiongkok tancap gas terapkan 6G

AI kini diposisikan Tiongkok sebagai penggerak utama produktivitas baru.

author photo
A- A+
Pabrik produsen otomotif Tiongkok, Geely Auto Group, di Kota Baoji, Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut | dok: gov.cn
Pabrik produsen otomotif Tiongkok, Geely Auto Group, di Kota Baoji, Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut | dok: gov.cn

Industri kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) inti di Tiongkok diproyeksikan terus tumbuh pesat dan diperkirakan menembus nilai lebih dari 1,2 triliun yuan pada 2025. Angka ini setara sekitar 170 miliar dolar AS didorong percepatan industrialisasi teknologi AI. Pertumbuhan tersebut menempatkan AI sebagai pilar strategis ekonomi digital negeri tirai bambu itu.

Proyeksi ini disampaikan oleh lembaga riset di bawah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China. Lembaga tersebut menilai ekosistem AI nasional semakin matang dari sisi teknologi, industri, dan pasar. AI kini diposisikan sebagai penggerak utama produktivitas baru.

Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok (CAICT) menyebut AI telah mencapai titik balik penting. Teknologi ini dinilai tidak lagi sekadar inovasi laboratorium, tetapi mulai menghasilkan dampak nyata di sektor industri. Peralihan dari riset ke penerapan komersial berlangsung semakin cepat.

"Skala industri kecerdasan buatan (AI) inti Tiongkok diperkirakan akan melampaui 1,2 triliun yuan (sekitar 170 miliar dolar AS) pada tahun 2025," tulis laporan CAICT, seperti dilansir topik.id, Senin (15/12/2025).

CAICT mencatat peningkatan pada model AI berskala besar sepanjang tahun ini. Kemampuan pemahaman bahasa meningkat sekitar 30 persen, sementara kapabilitas multimodal melonjak hingga 50 persen. Lonjakan ini memperluas potensi penerapan AI di berbagai bidang.

Perkembangan tersebut mendorong adopsi AI di sektor manufaktur, layanan, hingga pemerintahan. Model AI besar dinilai semakin andal dalam menangani tugas kompleks dan lintas skenario. Hal ini memperkuat peran AI sebagai fondasi transformasi digital.

"Lembaga tersebut menyoroti peningkatan signifikan pada model AI besar tahun ini, dengan kemampuan pemahaman bahasa dan multimodal yang meningkat masing-masing sebesar 30 persen dan 50 persen," ungkap CAICT.

Sektor kecerdasan terwujud atau embodied intelligence juga menunjukkan ekspansi pesat. Integrasi AI dengan robotika telah menarik pendanaan lebih dari 40 miliar yuan. Lebih dari 350 perusahaan kini terlibat di sepanjang rantai industri ini.

Selain AI, CAICT turut memaparkan peta jalan konektivitas generasi berikutnya. China diperkirakan mulai meluncurkan aplikasi 6G secara komersial sekitar 2030. Penerapan dalam skala besar ditargetkan terwujud penuh pada 2035.

"Sektor kecerdasan terwujud (embodied intelligence) -- yang mengintegrasikan AI dengan robotika -- juga mengalami ekspansi pesat, mengamankan pendanaan lebih dari 40 miliar yuan dan melibatkan lebih dari 350 perusahaan di seluruh rantai industri," jelas CAICT.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks