Dongkrak produktivitas digital, Tiongkok atur disiplin ilmu data

Membangun disiplin ilmu terkait data seperti ilmu dan rekayasa data, serta ekonomi dan manajemen digital.

author photo
A- A+
Dongkrak produktivitas digital, Tiongkok atur disiplin ilmu data
Simulasi Robot humanoid Galbot sebagai asisten toko apotek  di Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing, ibu kota Tiongkok | dok: gov.cn

Tiongkok menerbitkan pedoman baru untuk meningkatkan disiplin ilmu terkait data sebagai memperkuat ekosistem digital. Upaya ini diproyeksikan akan mempercepat pertumbuhan produktivitas baru berbasis data. Pemerintah menilai pemanfaatan data kini menjadi mesin utama inovasi.

Dokumen pedoman tersebut dirilis oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok bersama empat departemen pemerintah lainnya. Isinya merinci 12 tugas inti dalam empat bidang prioritas. Fokus utamanya mencakup pengembangan disiplin, pelatihan vokasi, riset akademis, serta kolaborasi multipihak.

"Mendukung lembaga yang memenuhi syarat, dengan partisipasi dari perusahaan data dan lembaga penelitian, dalam membangun disiplin ilmu terkait data seperti ilmu dan rekayasa data, serta ekonomi dan manajemen digital," tulis  dalam laporan resmi tersebut, seperti dilansir topik.id, Kamis (4/12/2025).

China menegaskan komitmennya mendukung lembaga pendidikan yang memenuhi syarat untuk memperkuat disiplin ilmu terkait data. Termasuk di dalamnya pembangunan bidang ilmu dan rekayasa data hingga ekonomi dan manajemen digital. Kolaborasi dengan perusahaan data dan lembaga riset menjadi pilar penting kebijakan ini.

Sekolah kejuruan diarahkan menyesuaikan kurikulum secara dinamis agar mengikuti permintaan pasar digital. Program baru akan mencakup pengumpulan data, pembersihan data, kepatuhan data, hingga operasi data berstandar industri. Penyesuaian ini diharapkan mencetak tenaga kerja yang lebih relevan.

Pemerintah mendorong daerah membentuk entitas bersama yang berlokasi di kawasan industri. Model ini akan mempertemukan perusahaan, universitas, lembaga riset, dan pelaku industri dalam satu ekosistem kolaboratif. Tujuannya mempercepat transfer teknologi serta memperkuat riset terapan.

"Sekolah kejuruan didorong untuk membuat penyesuaian dinamis untuk memasukkan program berorientasi pasar seperti pengumpulan dan pembersihan data, kepatuhan data, dan operasi data," ungkap dalam laporan itu.

China juga memberi ruang lebih besar bagi perusahaan terkemuka dan perguruan tinggi top untuk memimpin pembangunan komunitas kolaboratif lintas-regional. Komunitas ini dirancang memadukan dunia industri dan pendidikan secara lebih sistematis. Dengan begitu, rantai nilai data dapat berkembang lebih komprehensif.

Secara keseluruhan, pedoman baru ini diproyeksikan memperkuat fondasi Tiongkok dalam ekonomi digital global yang semakin kompetitif. Penguatan SDM dan infrastruktur riset menjadi kunci untuk mencapai visi produktivitas berkualitas baru. Langkah ini sekaligus menegaskan ambisi Tiongkok menjadi pusat inovasi data dunia.

"Tiongkok juga akan mendorong daerah-daerah untuk mendirikan entitas bersama berdasarkan kawasan industri, serta mendukung perusahaan-perusahaan terkemuka, perguruan tinggi terkemuka, dan sekolah-sekolah kejuruan untuk bersama-sama membangun komunitas kolaborasi lintas-regional yang memadukan pengembangan industri dan pendidikan terkait data, menurut dokumen tersebut," tutup dalam laporan itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks