Gunakan AI, Microsoft klaim prediksi jalur tropis siklon lebih cepat

Aurora dilatih menggunakan lebih dari satu juta jam data pola cuaca global dan mampu menghasilkan ramalan hanya dalam hitungan detik.

author photo
A- A+
Gunakan AI, Microsoft klaim prediksi jalur tropis siklon lebih cepat
cover | topik.id

Microsoft mengklaim penggunaan kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) mampu mempercepat dan meningkatkan akurasi prediksi jalur siklon tropis. Melalui riset, perusahaan teknologi tersebut memperkenalkan model AI bernama Aurora yang menunjukkan performa unggul dalam peramalan cuaca ekstrem.

Dalam penelitian itu, Aurora berhasil mengalahkan Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (AS) dalam memprediksi jalur siklon tropis hingga lima hari ke depan. Pencapaian ini menjadi tonggak pertama bagi model pembelajaran mesin dalam prediksi jalur siklon jangka menengah.

Tak hanya itu, Aurora juga tercatat mengungguli tujuh pusat peramalan cuaca utama dunia. Keunggulan tersebut mencakup seluruh prediksi jalur siklon tropis secara global selama musim 2022–2023, berdasarkan temuan para peneliti.

"Dalam penelitian terbaru ini, Aurora juga mengalahkan Pusat Badai Nasional dalam memprediksi jalur siklon tropis 5 hari, sebuah pencapaian pertama untuk model pembelajaran mesin. Sebagai prestasi besar, Aurora juga mengungguli tujuh pusat peramalan utama dalam semua prediksi jalur siklon untuk musim 2022-2023 secara global, demikian temuan para peneliti," tulis Microsoft dalam laporan resminya, seperti dilansir topik.id, Minggu (14/12/2025). 

Aurora dikembangkan oleh Microsoft Research sebagai model AI dasar untuk peramalan atmosfer dan cuaca. Model ini dirancang untuk memanfaatkan kemajuan terbaru kecerdasan buatan guna memprediksi berbagai peristiwa lingkungan dengan lebih akurat.

Dibandingkan metode numerik tradisional, Aurora mampu menghasilkan prediksi dengan presisi tinggi dan kecepatan jauh lebih cepat. Selain itu, kebutuhan komputasinya lebih rendah, sehingga dinilai lebih efisien dari sisi biaya dan sumber daya.

"Aurora belajar bagaimana menghasilkan ramalan melalui pelatihan pada umum cuaca pola dari lebih satu juta jam dari data. Dan dia menghasilkan ramalan di dalam detik, dibandingkan ke tradisional sistem memerlukan jam pada besar superkomputer ke menghasilkan sebanding prediksi," ungkap Microsoft.

Keunggulan lain Aurora terletak pada fleksibilitasnya. Model ini dapat disempurnakan untuk melampaui prediksi cuaca konvensional, termasuk memprediksi polusi udara, gelombang laut, hingga siklon tropis.

Aurora dilatih menggunakan lebih dari satu juta jam data pola cuaca global dan mampu menghasilkan ramalan hanya dalam hitungan detik. Microsoft juga membuka Aurora sebagai platform sumber terbuka dan mendorong kolaborasi riset melalui program AI for Good serta investasi pada stasiun cuaca komunitas.

"Dengan memanfaatkan unit pemrosesan grafis (GPU) model berbandwidth tinggi, Aurora menghasilkan prakiraan dalam hitungan detik, sekitar 5.000 kali lebih cepat daripada sistem tradisional yang membutuhkan waktu berjam-jam pada superkomputer besar untuk menghasilkan prediksi yang sebanding," jelas Microsoft dalam laporan itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks