Rabo Foundation dukung UMKM pertanian RI, fasilitasi pembiayaan

Pendampingan di sektor hulu-hilir yang kemudian dikombinasikan dengan kemudahan akses ke institusi pembiayaan.

Dharma Putra
A- A+
Jajaran KemenKopUMK melakukan pertemuan dengan Rabo Foundation, di Utrecht, Belanda. | foto: @kemnkopukm
Rabo Foundation, sebuah lembaga filantropi internasional yang didirikan oleh Rabobank, telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai negara termasuk di Republik Indonesia (RI). 

Melalui berbagai program dan inisiatif, Rabo Foundation berupaya untuk memfasilitasi akses UMKM ke institusi pembiayaan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi kontribusi dan komitmen Rabo Foundation dalam mendukung perkembangan UMKM pertanian di Indonesia, khususnya melalui peningkatan akses terhadap pembiayaan yang berkelanjutan.

Hal itu diungkapkan MenKopUKM Teten Masduki saat melakukan pertemuan dengan Rabo Foundation, di Utrecht, Belanda, Kamis (30/5/2024).
"Indonesia dan Belanda sudah seharusnya mempunyai hubungan yang sangat dekat. Salah satu kesamaan yang ada pada kedua negara adalah keunggulan kompetitif pada sektor pertanian," jelas MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan persnya dikutip, Jumat (31/5/2024).
Menteri Teten meyakini, kerja sama investasi di sektor pertanian dapat memberikan manfaat bagi kedua negara. Bagi Indonesia, hal ini akan menjadi transfer pengetahuan mengenai teknologi terbaru di bidang agri-tech.

Ia mengatakan, pendampingan di sektor hulu-hilir yang kemudian dikombinasikan dengan kemudahan akses ke institusi pembiayaan, telah terbukti mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. 

"Saya juga memberikan contoh, Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berhasil memenuhi standar kualitas dan kuantitas produk holtikultura untuk masuk ke salah satu jaringan supermarket terbesar di Indonesia, yaitu Superindo," ujarnya.

MenKopUKM menambahkan, Superindo mayoritas sahamnya dimiliki oleh Albert Heijn, yang merupakan jaringan supermarket terbesar di Belanda.

Untuk itu, keberhasilan Al Ittifaq untuk bisa memenuhi standar internasional dari sisi proses produksi, pascapanen sampai dengan masuk ke jaringan retail Superindo di bawah jaringan Albert Heijn, menjadi bukti nyata bahwa produk lokal Indonesia sudah mampu memenuhi kualitas yang diminta pasar dunia. 

"Ini adalah keberhasilan kolektif, irisan antara produk unggulan, metode standar dunia, pembiayaan berkelanjutan, dan peralatan berteknologi," kata Menteri Teten.

Selain itu, katanya, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) juga mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan rintisan di Belanda. KemenKopUKM mewadahi dan menjadi rumah bagi 500 startups dari total 2560 startups yang ada di Indonesia. 

"Kerja sama dengan PUM Belanda terimplementasikan dalam bidang inkubasi. Saya berharap dapat bersinergi dengan Rabo Foundation, khususnya dalam peningkatan kapasitas UMKM melalui sistem pembiayaan yang berkelanjutan," ujar Menteri Teten.

Di kesempatan yang sama, MenKopUKM juga mengucapkan selamat kepada Rabo Foundation karena sukses mencapai perjalanan hingga 50 tahun. Pihaknya juga berterima kasih kepada yayasan tersebut karena sudah membuka ruang untuk berdiskusi. 

"Semoga hal ini bisa menghasilkan inovasi bersejarah bagi hubungan kerja sama Indonesia dan Belanda, terutama dalam bidang pembiayaan sektor pertanian di Indonesia," kata MenKopUKM.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.


News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks