![]() |
Larry Page | cover: topik.id |
Menurut laporan media The Information, Larry Page telah kembali terjun ke dunia teknologi dengan perusahaan rintisan baru dalam kecerdasan buatan dan menciptakan gelombang solusi dengan Dynatomics, sebuah perusahaan AI yang telah menunjukkan awal mula perubahan bagaimana produk dirancang dan diproduksi.
Dynatomics tengah menjajaki bagaimana model bahasa berskala besar dapat menghasilkan desain yang sangat optimal untuk berbagai objek.
Projrk ini dipimpin oleh Chris Anderson, mantan CTO perusahaan rintisan penerbangan listrik milik Page, Kittyhawk.
Dynatomics akan mengeksplorasi otomatisasi desain yang digerakkan oleh AI, di mana model pembelajaran mesin akan menciptakan rendering objek yang sangat optimal, yang berpotensi menyederhanakan pengembangan produk di berbagai industri.
Sejalan dengan tren yang berkembang dalam manufaktur yang dibantu AI, di mana perusahaan mengintegrasikan model canggih untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
Beberapa perusahaan rintisan lain tengah bergerak ke arah yang sama. Orbital Materials, misalnya, menggunakan AI untuk mengembangkan material baru bagi baterai generasi mendatang dan penangkapan karbon, sementara PhysicsX menerapkan simulasi bertenaga AI bagi industri otomotif dan kedirgantaraan.
Seperti diketahui, dua pentolan Google itu, Larry Page, bersama dengan Sergey Brin, mengundurkan diri dari Alphabet, perusahaan induk Google, pada tahun 2019, dan menyerahkan peran CEO kepada Sundar Pichai.
Namun, Brin tetap terlibat dalam penelitian AI di Google DeepMind. Menurut memo internal baru-baru ini, Brin telah mendesak karyawan di divisi AI untuk berkomitmen pada jam kerja yang panjang, dan dilaporkan merekomendasikan hari kerja 12 jam kepada Googler sebutan pekerja di Google.