![]() |
cover |
Teknologi deteksi usia yang diterapkan YouTube menggunakan sinyal-sinyal spesifik, seperti jenis video yang dicari, kategori tontonan yang dominan, serta usia akun pengguna. Jika sistem mengidentifikasi seorang pengguna sebagai remaja, platform akan otomatis menerapkan perlindungan tambahan. Ini termasuk pembatasan pada iklan yang dipersonalisasi, aktivasi fitur kesejahteraan digital, dan pengurangan rekomendasi konten yang berulang atau tidak sesuai.
"Kami akan menggunakan AI untuk menginterpretasikan berbagai sinyal yang membantu kami menentukan apakah pengguna berusia di atas atau di bawah 18 tahun. Sinyal-sinyal ini mencakup jenis video yang dicari pengguna, kategori video yang telah mereka tonton, atau lamanya akun tersebut," tulis YouTube dalam pengumuman resminya, dilansir Rabu (30/7/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan YouTube untuk menyeimbangkan antara keamanan digital dan privasi. Jika AI secara keliru mengklasifikasikan seorang pengguna sebagai remaja padahal berusia di atas 18 tahun, YouTube menyediakan opsi verifikasi identitas, seperti menggunakan kartu identitas resmi atau verifikasi kartu kredit. Sebaliknya, hanya pengguna yang terbukti cukup umur yang dapat mengakses konten dengan batasan usia.
YouTube juga menyoroti pentingnya menjaga kepercayaan pengguna, terutama keluarga dan orang tua, dalam menghadapi kompleksitas konten digital. Sebelumnya, YouTube telah meluncurkan YouTube Kids dan opsi akun yang diawasi sebagai solusi bagi anak-anak yang mengakses platform. Kini, teknologi AI terbaru ini diharapkan memperluas perlindungan secara lebih adaptif dan otomatis.
Kebijakan baru ini juga memperlihatkan pendekatan YouTube yang lebih proaktif terhadap perlindungan anak di dunia maya. Alih-alih hanya mengandalkan input manual atau laporan pengguna, sistem AI di balik deteksi usia bekerja secara terus-menerus dan dinamis untuk menilai perilaku pengguna berdasarkan pola yang berkembang.
Selain itu, fitur-fitur seperti pengurangan iklan yang ditargetkan untuk penyandang disabilitas dan aktivasi alat digital well-being mencerminkan keinginan YouTube untuk menciptakan ruang digital yang sehat dan inklusif. Pendekatan ini menempatkan kesejahteraan pengguna sebagai prioritas utama, bukan sekadar konsumsi konten.
YouTube mengakui bahwa kolaborasi dengan para kreator konten merupakan kunci keberhasilan penerapan teknologi ini. Dengan memberikan pemahaman dan dukungan kepada kreator mengenai sistem deteksi usia, diharapkan ekosistem YouTube tetap produktif dan aman bagi semua kelompok umur.
Ke depan, YouTube berencana memperluas teknologi deteksi usia ini ke berbagai negara setelah mengukur efektivitas peluncuran awal di AS. Ekspansi ini akan dilakukan secara bertahap, sembari mengadaptasi sistem terhadap karakteristik dan kebijakan perlindungan anak di setiap wilayah hukum.
"YouTube adalah salah satu platform pertama yang menawarkan pengalaman yang dirancang khusus untuk anak muda, dan kami bangga kembali menjadi yang terdepan dalam memperkenalkan teknologi yang memungkinkan kami memberikan perlindungan keamanan sekaligus menjaga privasi remaja," jelasnya.