iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Begini tangkal Sniffing, modus bobol rekening lewat WhatsApp

Data yang dicuri melalui sniffing bisa sangat sensitif, mulai dari informasi mobile banking, rincian kartu kredit, hingga akun email.

author photo
A- A+
cover
Sniffing merupakan salah satu metode peretasan yang kini marak digunakan untuk mencuri data pribadi melalui jaringan internet, terutama WiFi publik. Teknik ini memungkinkan pelaku mengintip lalu lintas data digital korban, termasuk informasi sensitif seperti username dan password. 

Modus ini menjadi semakin berbahaya karena sering dikombinasikan dengan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, yang banyak digunakan masyarakat sehari-hari. 

Para pelaku kejahatan siber biasanya menyamar sebagai kurir atau pengirim paket dan menghubungi calon korban melalui WhatsApp, kemudian mengirim file berbahaya dalam format .APK, yang disamarkan sebagai foto pengiriman atau dokumen paket. Begitu file diklik, aplikasi jahat akan otomatis terinstal dan mulai mengakses berbagai data penting di ponsel korban.

Data yang dicuri melalui sniffing bisa sangat sensitif, mulai dari informasi mobile banking, rincian kartu kredit, hingga akun email. Bahkan, pelaku dapat memantau aktivitas transaksi keuangan korban secara real-time. Hal ini tentu menimbulkan risiko kebocoran data dan pembobolan rekening yang merugikan secara finansial.
"Kejahatan siber dengan modus sniffing kini menjadi ancaman serius bagi keamanan data pribadi masyarakat, terutama yang aktif menggunakan layanan mobile banking. Pelaku kejahatan kini semakin lihai menyasar korban melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp," tulis Komdigi di laman resminya, dilansir Senin (4/8/2025).
Agar tidak menjadi korban, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap pesan mencurigakan dari nomor tidak dikenal. Jangan sembarangan mengklik tautan atau file, terutama yang dikirim lewat aplikasi pesan instan. Kebiasaan sederhana seperti ini bisa menjadi benteng awal untuk melindungi data pribadi dari serangan sniffing.

Modus sniffing yang perlu diwaspadai antara lain adalah pelaku yang berpura-pura sebagai petugas layanan pengiriman, mengirim file .APK berkedok gambar, atau memanfaatkan jaringan WiFi publik untuk menyusup data. Karena itu, penting untuk hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi seperti Play Store atau App Store.

Selain itu, pengguna m-banking disarankan mengaktifkan notifikasi transaksi, rutin memeriksa mutasi rekening, serta mengganti password secara berkala. Hindari melakukan transaksi keuangan menggunakan WiFi publik, karena koneksi semacam itu rentan disusupi oleh pelaku sniffing.

Modus Sniffing:
  • Pelaku berpura-pura sebagai kurir paket
  • Mengirim file.APK berkedok foto
  • Memanfaatkan WiFi publik untuk menyusup data
Cara tangkal M-Banking dibobol Sniffer:
  • Jangan klik link atau file dari nomor tidak dikenal
  • Unduh aplikasi hanya dari Play Store atau App Store
  • Aktifkan notifikasi transaksi m-banking
  • Cek mutasi rekening secara berkala
  • Ganti password secara rutin
  • Hindari WiFi publik untuk transaksi keuangan
Jika terlanjur mengklik file mencurigakan, segera matikan koneksi internet atau aktifkan mode pesawat. Periksa dan hapus aplikasi asing yang terinstal tanpa izin. 

Bersihkan cache dan data di pengaturan ponsel, lalu ganti semua password penting, termasuk email dan m-banking. Bila perlu, lakukan reset pabrik agar sistem kembali bersih dan aman dari ancaman.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks