![]() |
| cover | topik.id |
Penggunaan alat kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) dalam pengembangan perangkat lunak terus meningkat, namun tingkat kepercayaannya justru menunjukkan tren vibe coding yang mengkhawatirkan.
Berdasarkan survei terbaru Stack Overflow 2025 dari responden 33.244, lebih banyak pengembang, developer memilih untuk tidak mempercayai akurasi alat AI dibandingkan mereka yang mempercayainya.
Dari keseluruhan responden, 46% pengembang secara aktif tidak mempercayai keakuratan keluaran AI. Angka ini jauh melampaui kelompok yang menyatakan percaya, yaitu 33%. Perbedaan yang cukup mencolok mengindikasikan bahwa alat AI masih dianggap belum mampu memberikan hasil yang konsisten dan terpercaya untuk mendukung alur kerja teknis.
"Lebih banyak pengembang yang secara aktif tidak mempercayai keakuratan alat AI (46%) dibandingkan yang mempercayainya (33%), dan hanya sebagian kecil (3%) yang melaporkan "sangat mempercayai" hasilnya," tulis Stack Overflow dalam hasil surveinya, seperti dilansir topik.id, Jumat (28/11/2025).
Lebih lanjut, hanya 3% pengembang yang melaporkan bahwa mereka “sangat mempercayai” hasil yang diberikan oleh alat AI. Minimnya tingkat kepercayaan penuh ini menunjukkan bahwa adopsi AI dalam proses pengembangan masih dibayangi keraguan, meskipun pemanfaatannya kian masif. Faktor seperti bias data, kesalahan konteks, hingga ketidakakuratan prediksi menjadi perhatian utama.
Pengembang berpengalaman justru tampil sebagai kelompok yang paling berhati-hati dalam penggunaan AI. Mereka mencatat tingkat “sangat percaya” terendah, yakni hanya 2,6%. Hal ini dapat dipahami, mengingat kelompok berpengalaman lebih terbiasa dengan standar kontrol kualitas yang ketat, serta memiliki baseline kemampuan analitis yang tinggi dibandingkan pengembang pemula.
Pada saat yang sama, tingkat “sangat tidak percaya” di kalangan pengembang berpengalaman tercatat mencapai 20%, paling tinggi dibanding kelompok lainnya. Sikap skeptis ini menunjukkan bahwa semakin mendalam pengalaman teknis seseorang, semakin besar pula kecenderungannya untuk melakukan verifikasi manual atas hasil AI sebelum diaplikasikan dalam sistem.
"Pengembang berpengalaman adalah yang paling berhati-hati, dengan tingkat 'sangat percaya' terendah (2,6%) dan tingkat 'sangat tidak percaya' tertinggi (20%), yang menunjukkan kebutuhan yang meluas akan verifikasi manusia bagi mereka yang memegang peran akuntabilitas," ungkap Stack Overflow.
![]() |
| dok: Stack Overflow. |
Perlunya peran verifikasi manusia yang tetap kuat di tengah penetrasi AI dalam proses pengembangan perangkat lunak. Para pengembang yang memegang tanggung jawab utama dalam akurasi, keamanan, dan keandalan sistem merasa bahwa pengawasan manusia tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
Secara keseluruhan, perusahan pelatform yang memberikan layanan fitur vibe coding untuk meningkatkan transparansi, kontrol kualitas, dan mekanisme audit pada alat AI. Namun Stack Overflow tidak merincikan platform mana saja sebagai pembanding hasil surveinya.
.png.webp)
