![]() |
AOC | @microsoft |
Teknologi yang digunakan AOC menggabungkan optik dan elektronik komoditas dengan biaya rendah namun tetap bersifat skalabel. Pendekatan ini menunjukkan potensi besar komputasi optik analog di era pasca-Hukum Moore, ketika performa komputasi digital tradisional mulai mencapai keterbatasannya. Dengan kata lain, AOC bukan sekadar evolusi dari komputer digital, melainkan representasi arah baru dalam dunia komputasi berperforma tinggi.
"Proyek AOC sedang membangun komputer optik analog yang berpotensi mempercepat inferensi AI dan beban kerja optimasi keras hingga 100 kali lipat. Untuk mencapai hal ini, kami mengandalkan sistem fisik untuk mewujudkan komputasi dan menjauhi beberapa aspek fundamental yang membatasi komputasi digital, menghindari pemisahan komputasi dari memori, beroperasi pada data kontinu dan biner, serta mengadopsi operasi asinkron yang memungkinkan komputer beroperasi pada kecepatan cahaya," tulis Microsoft dalam laporan resminya, dilansir Kamis (4/9/2025).
Keunikan AOC terletak pada desain perangkat keras dan abstraksi yang dikembangkan bersamaan dengan aplikasi target, yakni algoritma optimasi dan pembelajaran mesin (ML). Pendekatan ini memungkinkan sistem memanfaatkan keunggulannya sekaligus menyesuaikan diri dengan ketidaksempurnaan yang ada. Microsoft bahkan telah menyelesaikan generasi kedua AOC, yang disebut sebagai komputer non-konvensional pertama di dunia yang dapat mempercepat inferensi ML dan optimasi keras menggunakan teknologi kelas konsumen.
Keahlian dari berbagai bidang.
![]() |
Alur kerja | @microsoft |
Sebagai langkah awal membuka akses publik, Microsoft merilis layanan daring untuk bereksperimen dengan algoritma AOC. Untuk saat ini, layanan tersebut berbasis GPU berkinerja tinggi, memungkinkan pengguna mencoba mengonversi masalah ke abstraksi QUMO. Dengan cara ini, peserta bisa memahami kelebihan sekaligus kekurangan dari model komputasi analog optik sebelum perangkat keras sesungguhnya tersedia.
"Kami bermitra dengan M365 Research dan Microsoft Research Health Futures dalam penelitian ini. Proyek AOC merupakan bagian dari fokus kami yang lebih luas pada Infrastruktur AI Masa Depan, di mana kami berinovasi dan menginkubasi teknologi perangkat keras baru yang dapat diterapkan atau digunakan di pusat data AI dan cloud kami. Oleh karena itu, tim lintas disiplin kami mencakup seluruh lapisan, dengan pengalaman di bidang sistem dan jaringan, optik (tingkat sistem, subsistem, dan perangkat), pembelajaran mesin, fisika, matematika, dan perangkat keras," terangnya.
Microsoft menyatakan rencana ke depan adalah menyediakan akses langsung ke perangkat keras AOC, meskipun kapasitas awalnya terbatas hanya untuk sejumlah pengguna tertentu. Dengan pendekatan bertahap ini, pengembang, peneliti, hingga industri akan berkesempatan merasakan teknologi baru dan menguji potensi penggunaannya dalam berbagai beban kerja nyata.
Jika berhasil diwujudkan secara luas, AOC dapat membuka era baru komputasi ultra-cepat yang mendukung inferensi AI, optimasi kompleks, serta kebutuhan komputasi masa depan. Dengan klaim kecepatan hingga 100 kali lipat, Microsoft berpotensi mengubah cara pusat data AI dan layanan cloud beroperasi, sekaligus menetapkan standar baru dalam dunia teknologi global.
"Untuk saat ini, layanan ini menyediakan implementasi algoritma berbasis GPU yang berkinerja tinggi, yang memungkinkan pengguna bereksperimen dengan mengonversi masalah ke abstraksi QUMO dan memahami manfaat serta kekurangan jenis komputasi baru ini. Kami berencana menyediakan akses ke perangkat keras dalam waktu dekat, nantikan kabar selanjutnya," ungkapnya.