iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Singapura was-was, ancaman siber terus berkembang dan agresif

Singapura terus menghadapi serangan siber agresif dari aktivitas Advanced Persistent Threat.

author photo
A- A+
Patung merlion di Singapura | cover
Publikasi Singapore Cyber Landscape (SCL) 2024/2025 memberikan gambaran menyeluruh mengenai situasi keamanan siber di Singapura sepanjang tahun 2024. Dengan latar belakang digitalisasi yang berkembang pesat, laporan ini tidak hanya memotret tantangan yang dihadapi, tetapi juga memetakan berbagai upaya yang dilakukan Singapura dalam satu dekade terakhir untuk menciptakan dunia maya yang lebih aman dan tangguh.

Sejalan dengan dinamika global, lanskap siber di Singapura mengalami eskalasi serangan yang lebih kompleks dan terstruktur. Serangan berbasis Advanced Persistent Threats (APT) menjadi perhatian utama, mengingat skala dan kecanggihannya yang semakin meningkat. Salah satu kelompok yang menargetkan Singapura adalah UNC3886, yang dikenal menyasar target bernilai strategis tinggi, termasuk infrastruktur penting yang menopang kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Sejalan dengan tren global, lanskap siber Singapura telah dan terus menghadapi serangan dari aktivitas Advanced Persistent Threat (APT), yang terus meningkat skala dan kecanggihannya. Salah satu kelompok yang menargetkan Singapura adalah UNC3886, yang berfokus pada target strategis bernilai tinggi, termasuk infrastruktur penting," ungkap laporan resmi Badan Keamanan Siber Singapura (Cyber Security Agency/CSA), dilansir Jumat (5/9/2025).
Laporan SCL juga menyoroti ancaman dalam negeri yang tak kalah serius. Ransomware dan infrastruktur terinfeksi muncul sebagai dua persoalan utama yang banyak ditemui di tingkat lokal. Menariknya, sebagian besar serangan ini melibatkan malware lama yang seharusnya sudah bisa dicegah. Fakta ini menegaskan bahwa kurangnya pembaruan sistem dan kebiasaan menunda pemasangan patch keamanan masih menjadi celah besar yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa meskipun teknologi ancaman terus berkembang, kesadaran dan kesiapan pengguna masih tertinggal. Hal ini menciptakan ironi, teknologi pertahanan semakin maju, tetapi banyak serangan justru berhasil karena kelalaian dasar seperti tidak memperbarui perangkat lunak. Situasi ini menjadi alarm bagi individu, organisasi, maupun lembaga publik untuk lebih disiplin dalam menjaga keamanan digital.

"SCL ini juga menyoroti peningkatan signifikan dalam ancaman lokal, di mana ransomware dan infrastruktur yang terinfeksi muncul sebagai masalah utama secara lokal. Sebagian besar infeksi ini melibatkan jenis malware lama, yang menggarisbawahi fakta yang meresahkan bahwa meskipun ransomware dan ancaman siber lainnya terus berkembang, pengguna masih belum memperbarui dan menambal perangkat lunak yang rentan," jelasnya.

Sebagai respons terhadap lanskap ancaman yang semakin menekan, CSA memperkenalkan sejumlah inisiatif baru pada 2024. Langkah-langkah ini difokuskan untuk memperkuat perlindungan terhadap Critical Information Infrastructure (CII), serta meningkatkan kesadaran dan kapasitas organisasi maupun individu dalam menghadapi ancaman siber.

Beberapa inisiatif yang tercantum dalam laporan SCL melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat luas. Pendekatan kolektif ini mencerminkan pemahaman bahwa keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga sebuah ekosistem bersama yang menuntut partisipasi aktif dari semua pihak.

Dengan strategi yang lebih terarah dan keterlibatan masyarakat yang lebih besar, Singapura berambisi membangun dunia maya yang tepercaya, tangguh, dan dinamis. CSA menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan daring yang lebih aman, di mana setiap warga dapat hidup, bekerja, dan berinovasi tanpa dibayangi kekhawatiran akan serangan siber yang semakin canggih.

"Di tengah lanskap ancaman siber yang terus berkembang ini, CSA memperkenalkan beberapa inisiatif pada tahun 2024 untuk meningkatkan keamanan siber bagi Infrastruktur Informasi Kritis (CII), organisasi, dan individu. Beberapa inisiatif utamanya telah dicantumkan dalam SCL. Bersama berbagai mitra, pemangku kepentingan, dan warga Singapura, CSA akan terus berupaya mewujudkan masa depan di mana setiap orang dapat hidup dan bekerja daring di dunia maya yang tepercaya, tangguh, dan dinamis," terangnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks