![]() |
State Bank of Vietnam | cover |
Begitu laporan diterima, Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi segera mengarahkan VNCERT untuk memimpin koordinasi penanganan. Mereka bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan keamanan informasi seperti Viettel, VNPT, NCS, serta dengan otoritas terkait di Bank Negara Vietnam untuk memverifikasi dan menangani insiden tersebut.
"Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi telah mengarahkan Pusat Tanggap Darurat Keamanan Siber Vietnam untuk memimpin koordinasi dengan unit-unit terkait, termasuk penyedia layanan keamanan informasi (Viettel, VNPT, NCS), CIC, serta otoritas terkait dari Bank Negara Vietnam guna memverifikasi insiden tersebut, menerapkan langkah-langkah teknis, profesional, serta solusi pengamanan darurat, membatasi dampak, dan memastikan kepatuhan pada regulasi hukum," tulis VNCERT dalam laporan resminya, diterima Sabtu (13/9/2025).
Langkah-langkah teknis darurat langsung diterapkan, mencakup pemeriksaan mendalam, pengamanan sistem, serta pembatasan dampak kebocoran. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan investigasi forensik digital untuk melacak sumber serangan serta menutup celah kerentanan yang dieksploitasi oleh pelaku.
![]() |
VNCERT |
Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa pelanggaran memang terjadi akibat serangan siber yang berhasil mengakses data pribadi secara ilegal. Saat ini jumlah data yang berhasil dicuri masih dalam tahap perhitungan dan akan diumumkan setelah proses investigasi selesai.
"Hasil verifikasi awal menunjukkan adanya tanda-tanda serangan siber yang mengeksploitasi kerentanan sistem dan mengakses data pribadi secara ilegal. Jumlah data yang dicuri secara ilegal saat ini masih terus dihitung dan diperjelas," ungkap dalam laporan itu.
Dalam pernyataannya, VNCERT menegaskan bahwa organisasi maupun individu dilarang keras menyimpan, menyebarkan, atau menggunakan data yang bocor tersebut. Tindakan penyalahgunaan dengan sengaja akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Vietnam.
Selain itu, VNCERT juga mengingatkan lembaga, perusahaan, khususnya sektor keuangan dan perbankan, untuk segera melakukan audit keamanan sistem. Mereka diminta menerapkan standar TCVN 14423:2025 tentang keamanan siber, serta memperkuat kesiapan menghadapi insiden serupa di masa depan.
VNCERT mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kejahatan siber. Informasi yang bocor rawan disalahgunakan untuk penyebaran malware, penipuan, hingga pencurian aset. Dengan kesadaran kolektif, langkah perlindungan data pribadi diharapkan dapat lebih efektif dalam menghadapi ancaman dunia maya yang semakin kompleks.
"VNCERT meminta organisasi maupun individu untuk tidak menyimpan, membagikan, mengeksploitasi, atau menggunakan data yang disebutkan di atas. Jika ditemukan adanya pelanggaran yang disengaja, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku," terangnya.