![]() |
cover | @youtube |
Fitur ini terbukti memberikan dampak besar pada jangkauan penonton. Berdasarkan data uji coba, kreator yang menambahkan trek audio multibahasa mengalami peningkatan lebih dari 25% waktu tonton dari penayangan yang menggunakan bahasa selain bahasa utama video. Hal ini menunjukkan bahwa audiens global sangat mengapresiasi kemudahan akses konten berbahasa mereka sendiri.
"Perluasan audio multibahasa ke jutaan kreator dalam beberapa minggu mendatang. Kini, ketika seorang kreator YouTube di AS merilis video baru, dalam hitungan menit, seorang penggemar di Korea, seorang penggemar di Brasil, dan seorang penggemar di India dapat menontonnya dalam bahasa asli mereka," tulis YouTube dalam pengumuman resminya, dilansir Kamis (11/9/2025).
YouTube pertama kali menguji coba fitur audio multibahasa sekitar dua tahun lalu bersama sekelompok kreator terpilih. Hasil dari uji coba itu sangat menjanjikan, tidak hanya meningkatkan keterlibatan penonton, tetapi juga memperkuat komunitas global yang lebih beragam. Selain audio, YouTube bahkan sedang mencoba fitur thumbnail multibahasa, yang memungkinkan kreator menampilkan gambar sampul video yang disesuaikan dengan bahasa penonton.
Contoh nyata datang dari kanal Chef Jamie Oliver, yang berhasil meningkatkan jumlah penayangan hingga tiga kali lipat berkat audio multibahasa. Kreator populer lainnya seperti MrBeast dan Mark Rober juga sudah merasakan manfaatnya. Bahkan, Mark Rober dikenal sebagai kreator dengan unggahan audio multibahasa terbanyak, dengan rata-rata 30 bahasa per video, memungkinkan penggemar dari berbagai belahan dunia menonton kontennya secara serentak.
"Dua tahun lalu, tujuan tersebut menjadi inti dari uji coba audio multibahasa kami , yang memungkinkan sekelompok kecil kreator menambahkan sulih suara mereka sendiri dalam berbagai bahasa. Sejak saat itu, kami telah melihat dampaknya — rata-rata, kreator yang mengunggah trek Audio Multibahasa ke video mereka mendapatkan lebih dari 25% waktu tonton mereka berasal dari tayangan dalam bahasa non-utama video tersebut," ungkapnya.
Kreator kuliner terkenal Chef Nick DiGiovanni juga berbagi kisah suksesnya melalui program percontohan ini. Dengan menambahkan audio dalam bahasa Spanyol, Turki, Vietnam, Rusia, hingga Arab, ia berhasil memperluas jangkauan kanalnya ke komunitas global yang lebih luas. Nick mengaku bahwa interaksi dengan penonton meningkat karena mereka merasa lebih dekat dengan kontennya.
Bagi kreator, fitur ini membuka peluang besar untuk memperluas audiens tanpa perlu membuat video terpisah untuk setiap bahasa. Sementara bagi penonton, fitur ini menghadirkan pengalaman menonton yang lebih inklusif dan personal. Inovasi ini sejalan dengan misi YouTube untuk menjadikan platformnya lebih terbuka dan mudah diakses oleh semua orang, di mana pun mereka berada.