![]() |
| Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong dalam acara Singapore Week of Innovation and Technology | dok: sgpc.gov.sg |
Nanyang Technological University (NTU) Singapura bekerja sama dengan organisasi nirlaba asal Amerika Serikat, Activate Global, meluncurkan program beasiswa baru senilai S$12 juta untuk mempercepat lahirnya wirausahawan sains dan teknologi tahap awal di Singapura.
Program ini diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong dalam acara Singapore Week of Innovation and Technology (SWITCH), Rabu 29 Oktober 2025.
Program bertajuk Activate Global Fellows - Singapore ini akan mendukung hingga 20 peserta utama (fellows) dan 20 peserta pendamping (co-fellows) selama tiga tahun. Inisiatif ini didanai oleh National Research Foundation (NRF) dan didukung Enterprise Singapore (EnterpriseSG), yang memberikan akses ke pendanaan tambahan serta jejaring luas meliputi investor, korporasi, dan mitra infrastruktur.
Adaptasi dari program unggulan Activate di Amerika Serikat ini sebagai ekspansi internasional pertama organisasi tersebut. Sejak diluncurkan pada 2015, Activate telah membantu hampir 300 ilmuwan dan insinyur membangun perusahaan berbasis teknologi mendalam (deep tech). Versi Singapura ini diharapkan menjadi wadah untuk mengubah penelitian ilmiah menjadi solusi komersial yang berdampak sosial dan ekonomi.
Program ini diselenggarakan oleh NTU Singapore dan terbuka bagi ilmuwan serta insinyur Singapura yang memiliki inovasi tahap awal di bidang material canggih, robotika, kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), bioteknologi, dan ilmu kehidupan. Peserta akan menerima paket dukungan selama satu tahun, termasuk tunjangan dana, pembiayaan pengembangan bisnis, serta kesempatan mendalami pasar Amerika Serikat.
Wakil Presiden NTU Bidang Inovasi dan Kewirausahaan, Prof Louis Phee, menegaskan bahwa kemitraan ini mencerminkan upaya Singapura dalam mengubah hasil riset menjadi dampak nyata. Ia menyebut, semakin banyak startup yang berhasil lahir dari lingkungan akademik, semakin kuat pula ekosistem inovasi nasional dan kontribusi Singapura terhadap pengembangan deep tech global.
"Program beasiswa baru ini dan kemitraan dengan Activate menegaskan komitmen NTU dan Singapura dalam mengubah riset ilmiah menjadi dampak nyata. Dengan membina wirausahawan sains dan teknologi tahap awal, kami memberi peluang lebih besar bagi riset lokal untuk mencapai keberhasilan komersial. Lebih banyak startup sukses berarti ekosistem inovasi Singapura akan semakin kuat, memberikan nilai ekonomi, dan berkontribusi pada pengembangan deep tech global," kata Prof Louis Phee dalam keterangan resminya diterima topik.id, Rabu (29/10/2025).
Sementara itu, CEO Activate Global, Dr Cyrus Wadia, memuji Singapura sebagai pemimpin global di bidang sains dan teknologi yang memiliki visi inovasi berani. Ia menambahkan, kolaborasi ini akan membuka jalan bagi ilmuwan dan insinyur Singapura untuk mengubah terobosan ilmiah menjadi dampak dunia nyata, sekaligus menjembatani komunitas deep tech AS dan Singapura.
"Singapura menonjol sebagai pemimpin global di bidang sains dan teknologi, memadukan riset kelas dunia dengan visi inovasi yang berani. Melalui kemitraan ini, kami bersemangat memberdayakan ilmuwan dan insinyur Singapura untuk mengubah terobosan mereka menjadi dampak nyata, sekaligus membangun jembatan baru antara komunitas deep tech AS dan Singapura," ungkap Cyrus Wadia.
Sepanjang program, peserta akan mendapatkan pendampingan intensif dari jaringan ahli internasional, lokakarya pengembangan teknis dan bisnis, serta dua kali kunjungan ke Amerika Serikat. Mereka juga akan berpartisipasi dalam acara Founders Day untuk berjejaring dengan pemodal ventura dan pemimpin industri.
Sejak berdiri, Activate telah membantu 235 perusahaan binaan menghimpun dana lanjutan mencapai US$4 miliar, menunjukkan potensi besar program ini dalam mendorong pertumbuhan inovasi global.
