![]() |
| dok: @google |
Google resmi memperkenalkan Android XR, sistem operasi extended reality (XR) yang baru dirancang untuk headset dan kacamata generasi berikutnya. Google kembali ke dunia realitas virtual dan augmented reality, setelah sebelumnya sempat meninggalkan kategori tersebut. Android XR memulai debutnya bersama Samsung Galaxy XR, dan menjadikan Gemini AI sebagai otak utama di balik pengalaman imersif ini.
President Android Ecosystem, Sameer Samat, menjelaskan bahwa Android XR merupakan platform pertama yang sepenuhnya dibangun untuk era Gemini, di mana kecerdasan buatan diintegrasikan secara mendasar dari lapisan sistem operasi.
Samat menegaskan, Google memang bukan pemain baru di kategori perangkat imersif. Perusahaan telah melakukan berbagai eksperimen di masa lalu, termasuk dengan Google Glass, namun saat itu teknologi belum cukup matang. Kini, dengan kemajuan signifikan di bidang AI dan komputasi spasial, Google menilai waktunya tepat untuk kembali menghadirkan pengalaman baru yang lebih alami dan cerdas.
"Seperti yang Anda ketahui, Google tidak asing dengan kategori ini. Kami telah melakukan upaya sebelumnya, ketika teknologinya belum cukup siap. Tapi kami tidak pernah berhenti mengerjakannya. Sekarang, dengan terobosan dalam AI, kami dapat membangun cara yang sama sekali baru untuk berinteraksi dengan komputer. Galaxy XR menawarkan pandangan pertama tentang pengalaman ini," kata Samat dalam sebuah postingan di LinkedIn personalnya, seperti dikutip topik.id, Rabu (22/10/2025).
Melalui Galaxy XR, Google memberikan pandangan pertama terhadap masa depan interaksi digital berbasis AI. Dengan dukungan Gemini, pengguna dapat berinteraksi secara real-time di lingkungan virtual. Saat menjelajahi kota di Google Maps misalnya, pengguna bisa bertanya kepada Gemini tentang sejarah sebuah landmark dan langsung menerima jawaban kontekstual yang akurat.
Tampilan 3D.
Android XR juga membawa konsep ruang kerja pribadi tiga dimensi, memungkinkan pengguna membuka beberapa jendela sekaligus, seperti browser, dokumen, dan panggilan video, di area kerja virtual yang luas. Selain itu, dengan bantuan Google Photos, foto dan video 2D dapat dikonversi menjadi tampilan 3D, sehingga pengguna dapat benar-benar “masuk” ke dalam momen berharga.
"Dengan Google Foto, Anda dapat mengonversi foto dan video 2D menjadi 3D, memungkinkan Anda langsung melangkah ke momen favorit Anda. Ubah ruangan mana pun menjadi teater pribadi Anda. Tonton film dan olahraga langsung di layar besar yang dapat diubah ukurannya atau selami konten 180/360 derajat yang imersif di YouTube," ungkapnya.
Untuk hiburan, Android XR mampu mengubah ruangan mana pun menjadi bioskop pribadi. Pengguna bisa menonton film, acara olahraga, atau konten imersif 180/360 derajat di YouTube melalui layar virtual yang dapat diatur ukurannya.
Menariknya, semua aplikasi favorit dari Google Play dapat digunakan dan dikendalikan secara alami menggunakan suara, gerakan tangan, atau pandangan mata.
"Anda dapat menggunakan aplikasi Google Play favorit Anda, semuanya dinavigasi secara alami dengan suara, tangan, dan mata Anda. Ini baru permulaan dan saya senang melihat bagaimana teknologi ini akan mengubah cara orang terhubung, bekerja, dan bermain setiap hari. Selamat banyak untuk Samsung, Qualcomm, dan tim Android XR atas peluncuran ini!" tutup Samat.
