Malaysia dan Inggris mempererat kemitraan strategis melalui penyelenggaraan KTT Inovasi AI Inggris–ASEAN di Kuala Lumpur, sebuah forum multilateral yang menandai tonggak penting dalam upaya bersama membangun ekosistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang inovatif, inklusif, dan beretika di kawasan ASEAN.
Acara yang digelar pada 6-8 Oktober 2025 itu menjadi bagian terbesar dari program kepemimpinan Inggris di ASEAN tahun ini, menghadirkan lebih dari 120 delegasi dari berbagai sektor, pemerintah, akademisi, industri, hingga masyarakat sipil, untuk memperkuat kolaborasi riset, investasi, dan pengembangan teknologi AI yang mendukung agenda transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara.
Pembukaan KTT tiga hari dihadiri oleh Seema Malhotra, Menteri Indo-Pasifik di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan Inggris, Menteri Digital Malaysia, Gobind Singh Deo dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn.
Menteri Malhotra mengutarakan, kepemimpinan Malaysia di ASEAN telah menetapkan agenda yang berani dan menarik, menempatkan inovasi digital dan kecerdasan buatan di jantung pertumbuhan ASEAN.
"ASEAN dan Inggris dapat berbuat lebih banyak bersama. Inggris berkomitmen untuk menjadi mitra tepercaya bagi kawasan ini. Terdapat banyak peluang untuk riset, inovasi, dan membangun kemitraan komersial yang memperkuat perekonomian kita," jelas Malhotra dalam pernyataan persnya, seperti dilansir Rabu (8/10/2025).
Lanjutnya, Inggris merupakan mitra dialog yang berkomitmen bagi ASEAN, termasuk di bidang teknologi dan AI. KTT multilateral ini berfokus pada kemitraan Bisnis dan Inovasi, yang menciptakan peluang kolaborasi antara bisnis Inggris dan ASEAN dalam pengembangan dan implementasi teknologi AI.
KTT ini juga menjajaki solusi AI untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pemerintahan dan layanan publik di negara-negara ASEAN. Selain itu, acara ini juga memamerkan kerangka kerja untuk implementasi AI yang etis, yang menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan yang tepat dan selaras dengan Peta Jalan AI Bertanggung Jawab ASEAN.
Teknologi dan digital juga merupakan pilar utama Kemitraan Strategis Inggris-Malaysia yang disepakati oleh Perdana Menteri Keir Starmer dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Januari 2025.
Sementara itu, Menteri Gobind mengatakan, Malaysia sedang membangun ekosistem AI yang inovatif, tepercaya, dan terhubung dengan kawasan dan dunia. Tantangan yang dihadapi bukanlah siapa yang mencapai garis depan terlebih dahulu, tetapi bagaimana kita mencapainya secara bertanggung jawab, inklusif, dan demi kesejahteraan bersama.
"Malaysia siap bermitra dengan Inggris untuk berinovasi bersama, berinvestasi bersama, dan memimpin bersama di era AI, memastikan bahwa kecerdasan buatan menjadi pendorong pertumbuhan sejati bagi semua," ungkapnya.