Pusat data luar angkasa akan segera dimulai dengan peluncuran satelit Starcloud pada November mendatang. Perusahaan rintisan Starcloud, yang tergabung dalam program NVIDIA Inception, tengah mempersiapkan pusat data berbasis AI di orbit Bumi untuk menjawab tantangan energi dan pendinginan yang dihadapi fasilitas serupa di darat.
Dengan rancangan pusat data orbital berkapasitas 5 gigawatt, berukuran sekitar 4 kilometer, dan memanfaatkan tenaga surya, proyek ini menjanjikan efisiensi luar biasa sekaligus pengurangan emisi karbon hingga sepuluh kali lipat.
Satelit seberat 60 kilogram itu juga akan menjadi sejarah karena menjadi wahana pertama yang membawa GPU NVIDIA H100 ke luar angkasa, menghadirkan daya komputasi 100 kali lebih kuat dibandingkan sistem orbit sebelumnya.
CEO Starcloud, Philip Johnston menjelaskan di luar angkasa, mendapatkan energi terbarukan yang hampir tak terbatas dan berbiaya rendah.
"Di luar angkasa, Anda mendapatkan energi terbarukan yang hampir tak terbatas dan berbiaya rendah, satu-satunya biaya lingkungan akan dibebankan pada peluncuran, setelah itu akan ada penghematan karbon dioksida 10 kali lipat selama masa pakai pusat data dibandingkan dengan pusat data yang beroperasi di bumi" kata Philip Johnston, seperti dilansir Jumat (17/10/2025).
Peluncuran satelit Starcloud mendatang, yang direncanakan pada bulan November, akan menandai debut kosmik GPU NVIDIA H100 dan pertama kalinya GPU kelas pusat data tercanggih berada di luar angkasa.
Satelit Starcloud-1 seberat 60 kilogram, seukuran lemari es kecil, menawarkan komputasi GPU 100x lebih kuat daripada operasi berbasis ruang angkasa sebelumnya.
