![]() |
Tiongkok | dok: @gov.cn |
Tiongkok secara terbuka mendesak pemerintah Meksiko untuk mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam penyelidikan antidumping yang sedang berlangsung. Dalam pernyataan resmi Kementerian Perdagangan Tiongkok menekankan pentingnya perlindungan terhadap hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam perdagangan internasional.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas empat penyelidikan antidumping terbaru yang diluncurkan Meksiko terhadap berbagai produk asal Tiongkok, termasuk kaca apung dan terpal PVC. Langkah tersebut dinilai Beijing sebagai indikasi meningkatnya tekanan terhadap ekspor Tiongkok di pasar global, terutama di kawasan Amerika Latin.
"China dengan tegas menentang tindakan proteksionis yang merugikan hak dan kepentingan sahnya, dan akan memantau perkembangan investigasi secara ketat" tulis pernyataan resmi Kementerian Perdagangan Tiongkok, seperti dilansir Minggu (5/10/2025).
Kementerian Perdagangan menegaskan bahwa Tiongkok menentang segala bentuk tindakan proteksionis yang tidak adil. Menurut juru bicara kementerian, kebijakan semacam itu bukan hanya merugikan perusahaan Tiongkok, tetapi juga berpotensi mengganggu rantai pasok global dan menghambat pemulihan ekonomi dunia.
Data menunjukkan bahwa sepanjang tahun ini saja, Meksiko telah membuka 11 investigasi antidumping terhadap produk-produk asal Tiongkok. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah keseluruhan kasus serupa yang dilakukan tahun lalu. Meski begitu, Tiongkok menegaskan masih menahan diri dari melancarkan tindakan balasan dalam bentuk investigasi serupa.
"Tercatat bahwa tahun ini, Meksiko telah membuka 11 investigasi antidumping terhadap produk-produk China hingga saat ini, hampir dua kali lipat jumlah total tahun lalu, sementara China terus menahan diri dalam meluncurkan investigasi penyelesaian perdagangan," terangnya.
Beijing menyoroti konteks geopolitik yang lebih luas, terutama setelah Amerika Serikat memberlakukan tarif tambahan terhadap berbagai produk Tiongkok. Tiongkok menilai praktik tarif berlebihan dan kebijakan sepihak telah memicu gelombang proteksionisme baru di berbagai negara.
Pemerintah Tiongkok pun menyerukan kerja sama multilateral untuk menolak unilateralisme dan menjaga stabilitas perdagangan global. Sebagai respons terhadap kebijakan baru Meksiko yang dinilai membatasi produk asal Tiongkok.
Beijing telah memulai penyelidikan atas hambatan perdagangan dan investasi. Langkah ini disebut sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku, serta bertujuan memastikan adanya perlakuan yang adil bagi perusahaan Tiongkok di pasar internasional.
"Berdasarkan temuan kami dan keadaan aktual, Tiongkok akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan Tiongkok, termasuk langkah-langkah dalam perdagangan dan investasi," jelasnya.