![]() |
| AI Quests | dok: @google |
Google memperkuat dukungannya terhadap Pekan Pendidikan Ilmu Komputer (CSEdWeek) melalui berbagai inisiatif literasi digital. Tahun ini, perusahaan yang dipimpin Sundar Pichai itu ikut serta dalam Hour of AI global bersama Code.org dan CSTA. Kolaborasi ini bertujuan membantu pendidik dan siswa memahami serta memanfaatkan kecerdasan buatan secara kreatif dan bertanggung jawab.
Untuk mendukung pembelajaran langsung, Google meluncurkan misi baru dalam AI Quests, pengalaman gamifikasi yang dirancang bagi ruang kelas. Melalui pendekatan interaktif, siswa diperkenalkan pada konsep AI secara praktis. Upaya ini sekaligus memperdalam literasi komputasional di kalangan pelajar.
"Untuk mencapai tujuan ini, kami meluncurkan misi baru dalam pengalaman gamifikasi kami, AI Quests , yang menghadirkan literasi AI ke ruang kelas dengan pendekatan langsung. Kami juga mengumumkan pendanaan Google.org sebesar lebih dari $5 juta untuk pengajaran ilmu komputer," tulis Google dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Selasa (9/12/2025).
Selama CSEdWeek, ratusan relawan Googler hadir di berbagai sekolah untuk memimpin sesi AI Quests. Misi baru yang dirilis menempatkan siswa sebagai peneliti yang menggunakan model AI untuk mendeteksi penyakit mata. Misi ini terinspirasi dari penelitian Google tentang retinopati diabetik dan bertujuan menumbuhkan kesadaran kesehatan melalui teknologi.
Misi tersebut dapat diakses secara gratis, melengkapi misi sebelumnya yang berfokus pada prakiraan banjir. Sumber daya pendamping juga disediakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Dengan demikian, AI Quests menjadi alat pembelajaran yang inklusif dan mudah diintegrasikan ke dalam kelas.
Perluas jangkauan AI Quests.
Google juga memperluas jangkauan AI Quests dengan bekerja sama dengan berbagai mitra global. Raspberry Pi Foundation dan Google DeepMind memperluas program Experience AI, yang telah diakui UNESCO sebagai upaya mempromosikan pendidikan AI yang bertanggung jawab. Integrasi AI Quests dalam kurikulum mereka membuka peluang akses bagi jutaan siswa pada 2026.
"Kami juga bekerja sama erat dengan para mitra untuk menghadirkan AI Quests ke lebih banyak ruang kelas pada tahun 2026. Salah satu kolaborasi tersebut adalah dengan Raspberry Pi Foundation dan Google DeepMind, yang telah memperluas program Experience AI mereka, yang diakui oleh UNESCO karena mempromosikan pendidikan AI yang bertanggung jawab, kepada jutaan siswa dengan pendanaan dari Google.org dan mengintegrasikan AI Quests ke dalam kurikulum mereka," ungkap Google.
Selain inovasi program, Google.org mengumumkan pendanaan lebih dari 5 juta dolar untuk mendukung pengajaran ilmu komputer di era AI. Pendanaan ini melanjutkan komitmen global senilai 30 juta dolar untuk riset dan pembelajaran dasar, serta lebih dari 240 juta dolar yang sebelumnya dialokasikan untuk pendidikan ilmu komputer. Dukungan ini menyasar lembaga seperti California State University dan CSTA.
Google menekankan bahwa meskipun tugas pengkodean berubah dengan kehadiran AI, prinsip dasar ilmu komputer tetap relevan. Dengan memperkuat pembelajaran fundamental, peserta didik dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Upaya ini memastikan bahwa generasi muda tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga inovator di masa depan.
"Meskipun tugas pengkodean dapat berubah di era AI, prinsip dasar ilmu komputer tetap lebih penting dari sebelumnya," tutup Google dalam pengumuman resmi itu.
