Pavel Durov aktifkan Cocoon, mesin AI canggih rahasia Telegram

Teknologi yang memungkinkan proses AI berlangsung tanpa pihak ketiga yang bisa mengakses data pengguna.

author photo
A- A+
Pavel Durov aktifkan Cocoon, mesin AI canggih rahasia Telegram
CEO Telegram, Pavel Durov | dok: @telegram

CEO Telegram, Pavel Durov resmi mengumumkan jaringan komputasi rahasia terdesentralisasi bernama Cocoon, kini aktif dan mulai memproses permintaan AI dari pengguna. Sistem ini dirancang untuk memberikan kerahasiaan penuh dalam setiap proses komputasi. 

Durov juga menyebut pemilik Graphics Processing Unit (GPU) sudah mulai menerima imbalan dalam bentuk The Open Network (TON), blockchain dan mata uang kripto yang dikembangkan oleh komunitas open-source, yang awalnya dimulai oleh Telegram. 

"Itu terjadi. Jaringan komputasi rahasia terdesentralisasi kami, Cocoon, sudah aktif. Permintaan AI pertama dari pengguna kini diproses oleh Cocoon dengan kerahasiaan 100%. Pemilik GPU sudah mendapatkan TON. https://cocoon.org sudah aktif," tulis Pavel Durov di akun X personalnya, seperti dilansir topik.id, Senin (1/12/2025).

Cocoon hadir sebagai alternatif bagi penyedia komputasi terpusat seperti Amazon dan Microsoft yang selama ini menjadi perantara mahal. Menurut Durov, model lama tersebut tidak hanya meningkatkan harga, melainkan mengurangi privasi pengguna. Dengan arsitektur terdesentralisasi, Cocoon diklaim mampu memecahkan masalah ekonomi dan kerahasiaan di sektor komputasi AI.

Peluncuran Cocoon juga disertai aktivasi situs resminya, memperlihatkan kesiapan Telegram dalam membangun ekosistem komputasi mandiri. Teknologi ini memungkinkan proses AI berlangsung tanpa pihak ketiga yang bisa mengakses data pengguna. Pendekatan tersebut selaras dengan komitmen Telegram terhadap privasi sejak awal berdirinya.

Durov menegaskan bahwa timnya terus mengembangkan kapasitas jaringan agar mampu memenuhi permintaan yang terus bertambah. Dalam beberapa minggu ke depan, pasokan GPU akan ditingkatkan untuk memperkuat kinerja Cocoon. 

"Penyedia komputasi terpusat seperti Amazon dan Microsoft bertindak sebagai perantara mahal yang menaikkan harga dan mengurangi privasi. Cocoon memecahkan masalah ekonomi dan kerahasiaan yang terkait dengan penyedia komputasi AI lama," ungkap Durov.

Fitur AI baru di Telegram.

Telegram juga tengah mempersiapkan serangkaian fitur AI baru yang dibangun di atas fondasi kerahasiaan penuh dari Cocoon. Fitur-fitur ini nantinya akan hadir langsung untuk pengguna tanpa mengorbankan data sensitif mereka. Durov menyatakan bahwa penggunaan AI di Telegram akan selalu mempertahankan standar privasi tertinggi.

Model terdesentralisasi yang diperkenalkan Cocoon, sebagai inovasi terbaru dalam industri komputasi global. Dengan mendorong distribusi beban komputasi ke para pemilik GPU, Telegram menciptakan pasar baru berbasis insentif. Sistem seperti ini memberi peluang bagi banyak pihak untuk ikut berpartisipasi dalam ekonomi digital skala global.

Durov menyebut Cocoon sebagai upaya untuk mengembalikan kendali dan privasi kepada para pengguna. Dengan menyingkirkan perantara besar dan membangun jaringan yang benar-benar aman, Telegram berharap dapat menghadirkan pengalaman AI yang lebih transparan. 

"Sekarang kami sedang mengembangkannya. Selama beberapa minggu ke depan, kami akan menambahkan lebih banyak pasokan GPU dan meningkatkan permintaan pengembang untuk Cocoon. Pengguna Telegram dapat mengharapkan fitur-fitur baru terkait AI yang dibangun di atas kerahasiaan 100%. Cocoon akan mengembalikan kendali dan privasi ke tempatnya semula — bersama pengguna," tutup Durov.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks