4 Film nasionalis untuk inspiring Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Tamara

Ada pesan dan makna yang mendalam bagi sejarah bangsa ini dalam isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928.

cover | topik.id


Tepat hari ini 28 Oktober 2022, Republik Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Ada pesan dan makna yang mendalam bagi sejarah bangsa ini dalam isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928. 

Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober ke-94 pada tahun 2022 kembali mengingatkan kita akan rasa nasionalis dengan ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.

Sumpah Setia ini dituangkan ke dalam naskah yang kini juga dikenal sebagai isi teks Sumpah Pemuda. Berikut isinya.

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda , mulai dari mengikuti upacara bendera, karnaval, atau bisa juga menonton film.

Beberapa film nasional sering mengangkat kisah nasionalisme. Bahkan ada juga yang mengangkat kisah pahlawan nasional hingga memberikan inspirasi kepada generasi muda.

Penasaran film apa saja yang cocok ditonton saat Hari Sumpah Pemuda? Berikut ulasannya yang dirangkum TOPIK.ID, Jumat (28/10/2022).
[cut]


1. Rudy Habibie. 

Rudy Habibie merupakan film drama biopik ini tayang pada 2016 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini merupakan prekuel dari Habibie dan Ainun yang diangkat dari novel semi-biografi Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer.

Film ini dibintangi oleh Reza Rahadian, Chelsea Islan, Indah Permatasari, Boris Bokir, Ernest Prakasa, dan Pandji Pragiwaksono. 

Alur ceritanya mengkisahkan sosok Rudy (B.J. Habibie muda) semasa kuliah di Jerman, yang kemudian ia bertemu dengan Ilona Ianovska, gadis asal Polandia yang sempat ia cintai semasa kuliahnya, jauh sebelum akhirnya menikah dengan Ainun pada saat Habibie sudah menyelesaikan kuliahnya dan kembali ke Indonesia.

Film ini juga dibumbui kisah cinta segitiga yang melibatkan gadis ningrat asal Solo, bernama Ayu. Dan tantangan bagi Rudy untuk menjawab panggilan negara Indonesia yang baru merdeka, yang membutuhkan sosok muda jenius, kreatif, dan pantang menyerah seperti dirinya.
[cut]

2. Gie 

Gie adalah film biografi tentang sosok Soe Hok Gie ini diperankan oleh Nicholas Saputra. Berdurasi 127 menit, film Gie merupakan adaptasi buku Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie. Soe Hok Gie merupakan aktivis dan penulis di tahun 60-an. 

Dia sering menempatkan diri di luar pemerintahan bahkan melawannya. Saat itu, Presiden Soekarno sedang berkuasa. Dalam kesehariannya, Gie terkenal sebagai orang lurus, jujur dan tidak kenal kompromi. 

Kejujurannya ini pula yang sering menjadi asal-muasal konflik dengan orang sekitarnya. Namun cintanya pada Indonesia dan dunia mahasiswa membuatnya harus bersikap seperti itu. 

Gie tidak sungkan untuk angkat bicara ketika ada hal yang dia anggap merusak Indonesia. Perjuangannya melawan tirani berhenti sejenak saat pemerintahan Soekarno turun. 

Namun dia sangat kecewa ketika melihat perjuangannya melawan rezim yang berkuasa saat itu, justru melahirkan rezim baru dan menyebabkan pembantaian jutaan orang yang tertuduh komunis.
[cut]

3. Sokola Rimba. 

Sokola Rimba adalah film yang mengisahkan tentang seorang wanita muda idealis yang pergi ke rimba Indonesia dan mengajari anak-anak suku dalam. 

Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi, Butet Manurung (Prisia Nasution) telah menemukan hidup yang diinginkannya. 

Hal tersebut ialah mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang Rimba. Orang Rimba tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.
[cut]

4. Wage. 

Wage merupakan film biopik garapan sutradara John De Rantau, yang bercerita mengenai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Wage Rudolf Soepratman yang dirilis pada tanggal 28 Oktober 2017 di Indonesia, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. 

Melalui film garapannya berjudul "Wage" Sutradara John De Rantau mencoba menyuguhkan kisah pilu yang dialami Wage Rudolf Supratman sepanjang 120 menit lebih. 

Ketika kecil dia mengalami tindak kekerasan oleh bapaknya yang seorang tentara KNIL, di tangsi Jatinegara pada 1912 kemudian ditinggal mati oleh ibunya. 

Kemudian dibawa merantau ke Makassar oleh kakak perempuannya Roekijem yang bersuamikan seorang Belanda dan dipelihara hingga dewasa.
Share:
Baca berita berbasis data.

Kategori konten paling banyak dibaca.
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks