cover: topik.id |
Kehadiran merek-merek China ini mencerminkan keinginan kuat untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Dengan membawa inovasi teknologi dan harga yang kompetitif.
Antusiasme ini tidak lepas dari upaya Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang terus mendorong partisipasi berbagai pabrikan, baik lokal maupun internasional. GIIAS 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga tempat berbagi pengetahuan dan teknologi terbaru dalam industri otomotif.
Pameran otomotif GIIAS 2024 diikuti lebih banyak merek mobil China dibandingkan tahun sebelumnya. Ada 11 merek mobil China yang berpartisipasi di GIIAS 2024. Mereka antara lain Chery, Great Wall Motors (GWM), Neta, Wuling, Seres & DFSK, Morris Garage (MG), Baic, Build Your Dreams (BYD), Jaecoo, Jetour, dan GAC Aion. Lima merek yang disebutkan terakhir baru pertama kali ikut pameran GIIAS 2024.
Ketua III sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran GAIKINDO, Rizwan Alamsjah menanggapi positif kehadiran merek-merek mobil China ini di GIIAS. Otomotif Indonesia sangat potensial dan terus berkembang untuk menjadi inkubator bisnis berbagai merek global kendaraan bermotor.
"Kendaraan bermotor dari merek Eropa, Jepang, Korea, sekarang tentu merek China telah membawa pengaruh positif dalam penyelenggaraan GIIAS," jelas Rizwan dalam keterangan resminya di Jakarta, diterima Sabtu (29/6/2024).
Ia juga mengatakan pihaknya sibuk dengan merek China yang ingin mendaftar sebagai anggota GAIKINDO, tentunya pasar dan suasana maupun persaingan itu akan semakin berkembang di Indonesia.
"Mereka sibuk mendaftar di GAIKINDO, mungkin sekitar enam merek dan akan terus berlanjut. Jadi, tentunya pasar dan suasana maupun persaingan itu akan semakin berkembang di Indonesia," ungkap Rizwan.
"Karena penawaran jauh lebih banyak sekarang dan model-model dari China terutama cukup mutakhir. Tentu akan membuat suatu perubahan yang akan kelihatan setelah GIIAS 2024," tambah Rizwan.
Namun Rizwan menyebut merek tersebut memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan, begitu juga Pemerintah Indonesia.
"Mereka cukup banyak PRnya, network, aftersales harus cepat dipersiapkan. Dan, hal lain juga mungkin PR pemerintah cukup banyak seperti tambah charging station dan sebagainya. Kalau enggak cepat dilakukan, dapat menimbulkan masalah kalau lihat," kata Rizwan.
Pameran GIIAS 2024 akan digelar pada 18-28 Juli mendatang di Gedung Indonesia Convention Exhibiion (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang (Banten).
Tak ada target penjualan yang ditetapkan GAIKINDO. Pameran ini untuk menjelaskan perkembangan teknologi maupun kemajuan dari setiap merek yang ikut.
"Penjualan (GIIAS) dari tahun ke tahun tidak pernah ada target karena kita jalanin aja. Pameran ini sendiri untuk menjelaskan perkembangan teknologi maupun kemajuan dari setiap merek yang ikut," tutup Rizwan.