cover | @ya.ru |
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyambut positif minat investasi dari perusahaan Teknologi Informasi (TI) global untuk mengembangkan ekosistem kecerdasan buatan di Indonesia.
Menurut Meutya, potensi pengembangan teknologi AI sangat besar dan strategis untuk mendukung kemajuan digital di Indonesia.
"Artificial intelligence berkembang sangat cepat di dunia. Peran AI bagi manusia pun terus meningkat di berbagai sektor. Kami mengapresiasi minat Yandex Group dan Microsoft untuk menanamkan investasi di Indonesia," ungkap Meutya seusai pertemuan terpisah dengan CEO Yandex Search Alexander Popovsky, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024) kemarin.
Didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, Meutya menyambut rencana Yandex Group yang ingin memperluas platform mesin pencari di Indonesia.
"Potensi ekonomi kecerdasan buatan di Indonesia di tahun 2030 sangat signifikan, PDB Indonesia bisa meningkat 12 persen atau USD366 Miliar. Untuk itu, kami mendukung rencana dari Yandex untuk meningkatkan investasinya di Indonesia," singkat Nezar.
Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Wamen Nezar Patria melakukan pertemuan dengan CEO Yandex Search Alexander Popovsky. |
YandexGPT
Jika, merujuk dari laman resmi Yandex, perusahaan asal Rusia itu baru memperkenalkan generasi berikutnya dari jaringan saraf generatifnya: YandexGPT 4. Jajaran baru ini memiliki versi Pro yang tangguh dan opsi Lite yang lebih ringan.
Kedua model tersebut mengungguli versi sebelumnya dalam hal kualitas respons, kemampuan penalaran, dan daya pemrosesan, serta menangani teks hingga empat kali lebih banyak, sekitar 60 halaman.
"Dengan peningkatan ini, YandexGPT 4 dapat menghadapi berbagai tantangan bisnis yang lebih luas, mulai dari menganalisis pertanyaan pelanggan hingga menyederhanakan proses pengadaan," tulis Yandex di laman resminya.
Model-model baru kini tersedia melalui Yandex Cloud API, dengan beberapa fitur masih dalam versi beta. Bisnis dapat menggunakannya untuk menyortir email dan permintaan klien, menganalisis resume, dan mengelola tugas-tugas terkait teks lainnya.
"Versi Pro sangat cocok untuk tugas-tugas kompleks seperti analisis penjualan, sedangkan versi Lite lebih cocok untuk skenario yang lebih sederhana di mana kecepatan menjadi prioritas. pengguna dapat menguji model-model baru dalam mode demo di obrolan Yandex Cloud. Segera, model-model tersebut akan tersedia di layanan Yandex lainnya untuk khalayak yang lebih luas, dimulai dengan opsi Alice Pro," terangnya.
YandexGPT 4 memperkenalkan penalaran berantai tingkat lanjut. Sebelum menjawab pertanyaan yang rumit, model baru memecahnya menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan menyelesaikannya langkah demi langkah, membangun rantai penalaran. Pendekatan terstruktur ini meningkatkan akurasi dan memungkinkan model untuk menangani tugas-tugas yang lebih analitis.
YandexGPT 4 dapat menghasilkan perintah untuk aplikasi pihak ketiga. Misalnya, jika pengguna memintanya untuk mencari tiket pesawat, ia akan menghasilkan perintah yang diperlukan untuk layanan pemesanan guna mencari kursi yang tersedia.
Pembuatan perintah akan segera tersedia di Yandex Cloud, yang memungkinkan pengembang menggunakan model untuk bekerja dengan aplikasi pihak ketiga. Pengembang hanya perlu menentukan fungsi dan aturan untuk pembuatan perintah, dan model akan menentukan sendiri kapan akan menerapkannya.