![]() |
cover |
Prakarsa ini, yang diumumkan pada Hari Internet Aman, didanai sepenuhnya oleh Meta dan gratis bagi para pendidik, orang tua, dan organisasi yang bekerja dengan kaum muda.
Kurikulum ini telah dikembangkan dengan wawasan dari para ahli keselamatan anak terkemuka, termasuk Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi (NCMEC) dan Thorn, dan mencakup sumber daya yang komprehensif seperti rencana pelajaran, aktivitas interaktif, dan video yang menarik.
"Eksploitasi anak adalah kejahatan yang mengerikan. Di Meta, kami telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengembangkan perlindungan untuk membantu mencegah kejahatan ini di aplikasi kami – dan hari ini, kami melangkah lebih jauh," pernyataan resmi Meta, induk dari Facebook dan Instagram, dikutip Kamis (13/2/2025).
Kurikulum ini berfokus pada pengajaran siswa sekolah menengah pertama tentang cara mengenali tanda-tanda eksploitasi daring dan mengembangkan keterampilan penting untuk menjelajahi lingkungan daring dan luring dengan aman. Kurikulum ini terintegrasi dengan program Childhelp 'Speak Up Be Safe', yang membahas berbagai masalah keselamatan.
Selain itu, Meta bekerja sama dengan LifeSmarts untuk mengadaptasi kurikulum bagi siswa sekolah menengah atas, yang memungkinkan mereka untuk mengajar teman sebaya yang lebih muda, sehingga menumbuhkan kepemimpinan dan berbagi pengetahuan.
Kepala Keamanan Global Meta, Antigone Davis, menekankan pentingnya membekali siswa dengan rasa percaya diri untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan mencari bantuan.
"Untuk pertama kalinya, para pendidik di seluruh negeri akan memiliki kurikulum terperinci yang didukung oleh para ahli – gratis, untuk membantu siswa merasa siap menghindari sextortion dan bentuk eksploitasi daring lainnya," kata Antigone Davis, Kepala Keamanan Global Meta dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/2/2025).
Lanjutnya, untuk melindungi kaum muda di aplikasi Meta, dan perlindungan tersebut akan lebih efektif jika remaja juga merasa percaya diri dalam mengenali potensi bahaya dan tahu ke mana harus mencari bantuan.
"Di Meta, kami terus melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi kaum muda di aplikasi kami, dan perlindungan tersebut akan lebih efektif jika remaja juga merasa percaya diri dalam mengenali potensi bahaya dan tahu ke mana harus mencari bantuan. Itulah sebabnya kami sangat gembira kurikulum ini akan sampai ke tangan para guru dan orang tua di seluruh negeri," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Staf Childhelp, Michael Medoro, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Meta dalam memberdayakan kaum muda untuk berbicara tentang bahaya daring. Kurikulum tersebut juga menyertakan umpan balik dari NoFiltr Youth Innovation Council untuk memastikan relevansi dan kepraktisan.
"Kami sangat berterima kasih kepada Meta atas dukungannya dalam meluncurkan modul pencegahan penting ini,” kata Michael Medoro, Kepala Staf di Childhelp.
Kemitraan ini akan memungkinkan fasilitator pelajaran untuk memberdayakan jutaan anak muda agar berani berbicara dan merasa nyaman dalam meminta bantuan.
"Dengan meningkatnya bahaya daring, kemitraan ini akan memungkinkan fasilitator pelajaran untuk memberdayakan jutaan anak muda agar berani berbicara dan merasa nyaman dalam meminta bantuan. Bersama-sama, kita membangun masa depan yang lebih aman bagi anak-anak kita," teranganya kembali.
Inisiatif ini dibangun berdasarkan kampanye PSA anti-sextortion terbaru Meta, yang bertujuan untuk mendidik remaja tentang mengenali penipuan sextortion melalui video yang dibagikan di Instagram.
Meta telah menerapkan berbagai fitur keamanan untuk memerangi sextortion, termasuk menghapus penipu, memberi tahu pengguna tentang akun yang dihapus, dan meningkatkan langkah-langkah privasi untuk konten sensitif yang dibagikan melalui platformnya.