![]() |
cover | @google |
Google Beam memanfaatkan kekuatan AI untuk membangun koneksi yang lebih manusiawi. Dengan menggunakan model video volumetrik canggih, platform ini mampu mengubah video 2D standar menjadi representasi 3D yang realistis dari lawan bicara. Hasilnya adalah percakapan jarak jauh yang terasa lebih alami dan intuitif, dengan kedalaman dan dimensi yang menyerupai interaksi langsung secara fisik.
Keandalan Google Beam diperkuat oleh infrastruktur cloud kelas dunia milik Google. Platform ini dirancang agar dapat terintegrasi secara mulus dengan berbagai alur kerja perusahaan yang sudah ada. Dengan kombinasi AI mutakhir dan kekuatan Google Cloud, Beam memberikan komunikasi video 3D berkualitas tinggi yang memenuhi standar perusahaan.
Manajer Umum, Google Beam, Andrew Nartker mengungkapkan platform Google Beam akan menggunakan AI untuk mengaktifkan perangkat generasi baru yang membantu orang membuat koneksi yang bermakna.
"Model video volumetrik AI canggih kami membuat panggilan ini tampak sepenuhnya 3D dari perspektif mana pun. Model ini mengubah aliran video 2D standar menjadi pengalaman 3D yang realistis, sehingga Anda dapat terhubung dengan cara yang lebih alami dan intuitif," ungkap Andrew di laman resmi Google, dikutip Selasa (27/5/2025).
Salah satu fitur unggulan Google Beam adalah penggunaan teknologi tampilan light field atau medan cahaya. Teknologi ini menciptakan persepsi kedalaman dan kehadiran visual yang begitu nyata. Kontak mata, ekspresi wajah, dan isyarat tubuh bisa terbaca dengan jelas—sesuatu yang selama ini sulit dicapai dalam panggilan video konvensional.
Google Beam tidak hanya soal visual. Platform ini juga tengah mengeksplorasi penerjemahan suara secara real-time. Sebagai bagian dari misi untuk memudahkan komunikasi lintas lokasi dan budaya, fitur penerjemahan ucapan telah mulai diintegrasikan, termasuk ke dalam Google Meet, dengan fokus menjaga nuansa suara, nada, dan ekspresi asli dari pembicara.
"Kombinasi model video AI dan tampilan medan cahaya kami menciptakan kesan dimensionalitas dan kedalaman yang mendalam. Inilah yang memungkinkan Anda melakukan kontak mata, membaca isyarat halus, dan membangun pemahaman dan kepercayaan seolah-olah Anda sedang bertatap muka," terangnya.
Dalam demo yang dirilis Google, dua karyawan melakukan percakapan dalam bahasa yang berbeda melalui Google Beam dengan penerjemahan otomatis yang nyaris tanpa jeda. Teknologi ini memungkinkan pengguna dari berbagai latar belakang bahasa berbicara seolah-olah tanpa hambatan komunikasi, memberikan pengalaman yang sangat otentik dan terasa personal.
Dengan kemampuan visual dan linguistik yang dikombinasikan, Google Beam berpotensi menjadi jembatan komunikasi global. Visi jangka panjang Google adalah memungkinkan setiap orang untuk "melihat dan memahami siapa pun di seluruh dunia dengan sempurna", sebuah langkah besar menuju inklusivitas digital global.
Menyasar dunia kerja dan bisnis.
Google Beam tidak berhenti di ruang eksperimen. Platform ini siap dibawa ke dunia nyata, khususnya ke lingkungan kerja dan bisnis. Google telah bekerja sama dengan mitra-mitra besar seperti Zoom dan HP untuk mengintegrasikan Beam ke dalam produk dan layanan profesional mereka.
Dalam beberapa minggu mendatang, perangkat keras Google Beam pertama hasil kolaborasi dengan HP akan ditampilkan di ajang InfoComm. Pameran ini menjadi panggung penting untuk memperkenalkan teknologi tersebut kepada pelaku industri dan menunjukkan potensi implementasinya dalam skala korporat.
Untuk mempercepat adopsi secara luas, Google juga bermitra dengan penyedia solusi teknologi terkemuka seperti Diversified dan AVI-SPL. Kedua perusahaan ini akan berperan penting dalam mendistribusikan perangkat dan layanan Google Beam ke berbagai perusahaan dan organisasi di seluruh dunia.
"Sebagai bagian dari misi kami untuk membantu orang berkomunikasi di mana pun mereka berada, kami juga tengah menjajaki penerjemahan ucapan dengan Google Beam. Fitur ini, yang akan hadir hari ini di Google Meet, memungkinkan Anda melakukan percakapan terjemahan yang autentik dan mendekati waktu nyata dengan tetap menjaga suara, nada, dan ekspresi," jelasnya.
Google mengumumkan bahwa perangkat Google Beam akan mulai tersedia untuk pelanggan tertentu pada akhir tahun ini. Pendekatan peluncuran bertahap ini memungkinkan Google mendapatkan umpan balik langsung dari pengguna awal dan menyempurnakan pengalaman penggunaan sebelum skala distribusi diperluas.