![]() |
Proses pemasangan komputer kuantum buatan Jepang sepenuhnya | (c) QIQB, Universitas Osaka. |
Salah satu keberhasilan terbesar dari proyek ini adalah penggantian seluruh komponen impor yang sebelumnya digunakan, termasuk pendingin pengenceran dan pendingin tabung pulsa dengan alternatif buatan dalam negeri. Langkah ini memastikan kemandirian penuh, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak.
Dalam aspek perangkat lunak, seluruh ekosistem dari sisi ujung depan hingga ujung belakang dibuat bersifat sumber terbuka dan dikembangkan sepenuhnya di Jepang. Teknologi ini memanfaatkan platform Open Quantum Toolchain for OPerators & Users (OQTOPUS), yang memungkinkan peneliti dan pengembang untuk bekerja dengan sistem kuantum secara lebih fleksibel. Pendekatan open source ini diharapkan mempercepat perkembangan inovasi serta mempermudah kolaborasi di tingkat nasional maupun internasional.
"Proyek yang dipelopori oleh QIQB, bersama RIKEN dan perusahaan-perusahaan Jepang terkemuka seperti ULVAC, Inc., ULVAC CRYOGENICS INC., e-trees.Japan, Inc., QuEL, Inc., QunaSys Inc., Systems Engineering Consultants Co., LTD., TIS Inc., dan Fujitsu Limited ini mencapai kemandirian teknologi sepenuhnya dengan mengganti komponen-komponen impor sebelumnya, seperti pendingin pengenceran dan pendingin tabung pulsa, dengan alternatif domestik. Lebih lanjut, seluruh ekosistem perangkat lunak, dari ujung depan hingga ujung belakang, bersifat sumber terbuka dan dikembangkan di Jepang, memanfaatkan Open Quantum Toolchain for OPerators & Users (OQTOPUS)," tulis dalam siaran pers Universitas Osaka, dilansir Selasa (12/8/2025).
Pembuatan komputer kuantum ini menunjukkan penguasaan menyeluruh Jepang atas berbagai teknologi penting yang diperlukan, mulai dari manufaktur hingga integrasi sistem. Keunggulan komputer kuantum terletak pada kemampuannya untuk menangani perhitungan kompleks yang jauh melampaui kapasitas komputer konvensional. Aplikasinya sangat luas, mulai dari pengembangan material dan obat-obatan baru, pengoptimalan sistem logistik, hingga mitigasi dampak lingkungan.
Selain itu, komputer kuantum diharapkan membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui penerapan di bidang pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan. Dengan kemampuan pemrosesan data yang sangat cepat dan presisi yang tinggi, komputer kuantum berpotensi merevolusi berbagai industri, termasuk kesehatan, energi, transportasi, hingga keuangan. Jepang melihat ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat posisi mereka di kancah teknologi global.
Untuk memperkenalkan teknologi ini kepada publik, Expo 2025 Osaka akan menggelar pameran khusus bertajuk "entangle moment – [kuantum, samudra, alam semesta] x seni" pada 14–20 Agustus. Pameran ini tidak hanya menampilkan komponen-komponen komputer kuantum produksi dalam negeri, namun memberikan akses langsung kepada pengunjung untuk terhubung ke sistem melalui cloud. Melalui platform ini, pengunjung dapat mencoba menjalankan program kuantum sederhana dan memahami cara kerja teknologi tersebut.
"Proyek ini menunjukkan penguasaan komprehensif Jepang atas berbagai teknologi yang dibutuhkan untuk manufaktur komputer kuantum dan integrasi sistem. Komputer kuantum memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan global, mulai dari pengembangan material dan obat-obatan baru hingga pengoptimalan sistem kompleks dan mitigasi dampak lingkungan. Komputer kuantum juga menjanjikan revolusi dalam kehidupan sehari-hari melalui kemajuan di bidang-bidang seperti pembelajaran mesin, ungkapnya.
Menariknya, pameran ini juga memadukan sains dan seni melalui kerja sama dengan Profesor Akihiro Kubota dari Tama Art University. Akan ditampilkan karya seni kuantum yang dihasilkan oleh komputer, sehingga pengunjung dapat merasakan keterikatan kuantum dan fenomena unik lainnya dalam bentuk visual yang artistik. Pendekatan ini diharapkan mampu menjembatani jarak antara dunia teknologi tinggi dengan masyarakat luas, sekaligus menumbuhkan rasa ingin tahu generasi muda.
Proyek ambisius ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang, Kantor Kabinet, serta Badan Sains dan Teknologi Jepang. Dengan keberhasilan ini, Jepang menegaskan kemampuannya untuk mandiri dalam teknologi strategis masa depan.