![]() |
Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO NVIDIA | cover topik.id |
Kedua raksasa teknologi ini sepakat untuk mengembangkan generasi baru pusat data dan produk PC yang berfokus pada percepatan aplikasi serta beban kerja, baik di ranah hyperscale, korporasi, maupun konsumen. Kesepakatan ini juga disertai investasi besar NVIDIA ke Intel, menandai kedekatan baru di antara dua perusahaan yang sebelumnya lebih sering dipandang sebagai kompetitor.
Fokus utama kerja sama ini adalah integrasi arsitektur NVIDIA dan Intel secara mulus melalui teknologi NVIDIA NVLink. Dengan langkah ini, keunggulan kecerdasan buatan dan komputasi terakselerasi milik NVIDIA akan berpadu dengan kekuatan CPU x86 terkemuka Intel.
Perpaduan tersebut diharapkan mampu menghadirkan solusi mutakhir yang tak hanya lebih cepat, tetapi juga lebih fleksibel untuk kebutuhan pelanggan di berbagai segmen.
Di sektor pusat data, Intel akan merancang CPU x86 khusus yang dioptimalkan untuk kebutuhan NVIDIA. CPU tersebut nantinya akan diintegrasikan ke dalam platform infrastruktur AI milik NVIDIA, sebelum akhirnya ditawarkan secara luas ke pasar global. Langkah ini mencerminkan betapa pentingnya sinergi perangkat keras untuk menopang pertumbuhan eksponensial kecerdasan buatan di skala besar.
CEO Intel, Lip-Bu Tan mengungkapkan platform pusat data dan komputasi klien terkemuka Intel, dipadukan dengan teknologi proses, manufaktur, dan kemampuan pengemasan canggih akan melengkapi kepemimpinan NVIDIA dalam AI dan komputasi akselerasi untuk memungkinkan terobosan baru bagi industri.
"Arsitektur x86 Intel telah menjadi fondasi komputasi modern selama beberapa dekade dan kami berinovasi di seluruh portofolio kami untuk mendukung beban kerja masa depan. Platform pusat data dan komputasi klien terkemuka Intel, dipadukan dengan teknologi proses, manufaktur, dan kemampuan pengemasan canggih kami, akan melengkapi kepemimpinan NVIDIA dalam AI dan komputasi akselerasi untuk memungkinkan terobosan baru bagi industri. Kami menghargai kepercayaan yang diberikan Jensen dan tim NVIDIA kepada kami melalui investasi mereka dan menantikan pekerjaan selanjutnya seiring kami berinovasi untuk pelanggan dan mengembangkan bisnis kami," ungkap Lip-Bu Tan, CEO Intel, dalam pernyataan resminya, Kamis (18/9/2025).
Sementara itu, di ranah komputasi personal, Intel akan menghadirkan sistem-pada-chip (SoC) x86 yang mengintegrasikan chiplet GPU NVIDIA RTX. Produk baru ini akan menyasar pasar PC dengan kebutuhan tinggi akan performa CPU dan GPU yang terintegrasi secara erat. Kehadiran SoC x86 RTX diharapkan mampu memperkuat pengalaman pengguna dalam menjalankan aplikasi modern, mulai dari gaming, konten kreatif, hingga pemanfaatan AI di level konsumen.
Komitmen NVIDIA terhadap kemitraan ini ditunjukkan melalui investasi sebesar 5 miliar dolar AS setara dalam bentuk saham biasa Intel, dengan harga pembelian 23,28 dolar per lembar. Investasi ini masih menunggu persetujuan regulasi, namun nilainya mencerminkan keyakinan NVIDIA terhadap prospek jangka panjang kerja sama tersebut. Dengan suntikan dana ini, Intel berpotensi memperkuat posisinya dalam persaingan global semikonduktor yang semakin ketat.
Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO NVIDIA, menekankan bahwa AI telah menjadi motor penggerak revolusi industri baru. Menurutnya, arsitektur CUDA yang dikembangkan NVIDIA kini menjadi inti dalam mendesain ulang setiap lapisan komputasi, mulai dari silikon hingga perangkat lunak. Ia menyebut kolaborasi dengan Intel sebagai “perpaduan dua platform kelas dunia” yang akan memperluas ekosistem dan meletakkan fondasi bagi era komputasi berikutnya.
"AI mendorong revolusi industri baru dan menciptakan kembali setiap lapisan tumpukan komputasi dari silikon, sistem, hingga perangkat lunak. Inti dari penemuan kembali ini adalah arsitektur CUDA NVIDIA. Kolaborasi bersejarah ini menggabungkan erat AI NVIDIA dan tumpukan komputasi terakselerasi dengan CPU Intel dan ekosistem x86 yang luas, perpaduan dua platform kelas dunia. Bersama-sama, kami akan memperluas ekosistem kami dan meletakkan fondasi bagi era komputasi berikutnya," beber Jensen Huang.