![]() |
Presiden Tiongkok, Xi Jinping | cover: topik.id |
Dalam pedoman yang dikeluarkan Dewan Negara, Tiongkok menegaskan akan memperkuat pemanfaatan AI di sejumlah bidang strategis, termasuk sains dan teknologi, pengembangan industri, konsumsi masyarakat, kesejahteraan sosial, tata kelola pemerintahan, hingga kerja sama internasional. Pendekatan menyeluruh ini memperlihatkan ambisi besar Tiongkok untuk menjadikan AI sebagai fondasi utama pembangunan nasional.
Target jangka menengah telah ditetapkan untuk tahun 2027. Pada periode tersebut, integrasi AI di enam sektor utama diharapkan sudah menunjukkan kemajuan signifikan. Tingkat penetrasi terminal cerdas generasi baru serta agen AI diperkirakan melampaui 70 persen, sementara industri inti dalam ekonomi cerdas diproyeksikan mengalami pertumbuhan pesat. AI juga akan berperan lebih besar dalam meningkatkan efektivitas tata kelola publik.
"Pada tahun 2027, Tiongkok menargetkan kemajuan signifikan dalam integrasi AI yang mendalam di enam sektor utama, dengan tingkat penetrasi terminal cerdas generasi baru dan agen AI diperkirakan akan melampaui 70 persen, menurut pedoman tersebut. Industri inti ekonomi cerdas akan mengalami pertumbuhan pesat dan peran AI dalam tata kelola publik akan ditingkatkan secara signifikan," tulis otoritas Pemerintah Tiongkok di laman resminya, dilansir Kamis (4/9/2025).
Selanjutnya, pada tahun 2030, Tiongkok menargetkan AI akan menjadi penggerak utama pembangunan berkualitas tinggi di semua lini. Tingkat penetrasi terminal pintar generasi berikutnya dan agen AI ditetapkan melampaui 90 persen. Pada tahap ini, ekonomi cerdas diyakini akan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional, memperlihatkan transformasi besar dalam struktur produktif negara.
Visi jangka panjang Tiongkok juga sudah digariskan hingga tahun 2035. Saat itu, negara ini diproyeksikan memasuki fase baru berupa ekonomi cerdas dan masyarakat cerdas yang komprehensif. AI akan memberikan dukungan kuat bagi modernisasi sosialis yang menjadi agenda besar pemerintah, sekaligus memperkokoh posisi Tiongkok sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi global.
"Pada tahun 2035, Tiongkok akan memasuki tahap baru ekonomi cerdas dan masyarakat cerdas secara komprehensif, memberikan dukungan kuat untuk mewujudkan modernisasi sosialis, menurut pedoman tersebut," ungkapnya.
Pedoman tersebut juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan dasar model AI, penguatan inovasi dalam pasokan data, serta pengembangan kapasitas komputasi cerdas. Selain itu, pembangunan ekosistem sumber terbuka dan pembinaan tim bakat juga menjadi prioritas, memastikan keberlanjutan pertumbuhan dan kepemimpinan Tiongkok di bidang AI.
Melalui langkah-langkah tersebut, Tiongkok berusaha tidak hanya mengejar ketertinggalan, tapi menetapkan standar baru dalam pemanfaatan AI secara luas. Dengan visi yang terukur dan strategi yang komprehensif, pedoman "AI Plus" diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta memperkuat posisi negara tersebut di panggung internasional.
"Upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar model AI, memperkuat inovasi pasokan data, meningkatkan daya komputasi cerdas, mempromosikan pengembangan ekosistem sumber terbuka dan memperkuat pembangunan tim bakat," jelasnya.