Bukan di Indonesia, Anthropic ekspansi ke India setelah Jepang

Daya tarik India terletak pada besarnya talenta teknis dan dukungan kuat dari pemerintah terhadap adopsi AI.

author photo
A- A+
CEO sekaligus salah satu pendiri Anthropic, Dario Amodei | ceover: topik.id

Anthropic, perusahaan AI yang dikenal dengan model bahasanya Claude, resmi mengumumkan ekspansi besar ke India. Perusahaan ini akan membuka kantor baru di Bengaluru pada awal 2026, menjadikannya markas kedua di kawasan Asia Pasifik setelah Tokyo, Jepang. Keseriusan Anthropic dalam memperluas jangkauan global dan melayani ekosistem AI India yang sedang tumbuh pesat, sedangkan Indonesia tidak masuk dalam target perusahaan asal Paman Sam itu.

Hal tersebut diperkuat kunjungan CEO sekaligus salah satu pendiri Anthropic, Dario Amodei, ke India menjadi bertanda komitmen perusahaan untuk memperdalam keterlibatan di kawasan tersebut. Dalam kunjungannya, Dario bertemu dengan pejabat publik dan mitra perusahaan untuk membahas potensi kerja sama dalam pengembangan teknologi AI yang inklusif

Ia menilai bahwa daya tarik India terletak pada besarnya talenta teknis dan dukungan kuat dari pemerintah terhadap adopsi AI yang berorientasi pada manfaat sosial, ada keselarasan antara tantangan yang dihadapi India dan misi Anthropic. Dari penerapan AI dalam banyak bahasa hingga pembentukan kerangka tata kelola yang bertanggung jawab, keduanya berbagi visi tentang bagaimana teknologi dapat melayani masyarakat luas.

"India menarik karena skala bakat teknisnya dan komitmen pemerintah India untuk memastikan manfaat kecerdasan buatan menjangkau semua lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang," kata Dario dalam pernyataan persnya, seperti dilansir Jumat (10/10/2025). 

Kehadiran Anthropic di India juga difokuskan pada pemanfaatan AI untuk sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Bengaluru akan menjadi pusat kolaborasi antara Anthropic dengan startup, lembaga nirlaba, dan perusahaan teknologi lokal. Dengan pendekatan ini, perusahaan ingin berkontribusi terhadap pertumbuhan industri teknologi India sekaligus memperkuat inovasi yang memiliki dampak sosial nyata.

Data internal Anthropic menunjukkan bahwa India kini menjadi pasar terbesar kedua untuk penggunaan Claude setelah Amerika Serikat. Mayoritas penggunaannya berfokus pada tugas-tugas teknis seperti pengembangan UI dan debugging aplikasi web. 

Perusahaan besar seperti CRED bahkan telah mengandalkan Claude untuk pekerjaan pemrograman penting. Dengan lonjakan penggunaan Claude Code hingga sepuluh kali lipat hanya dalam tiga bulan sejak peluncuran, Anthropic yakin India akan menjadi motor baru pertumbuhan industri TI global berbasis AI.

"Ada keselarasan yang mendalam antara tantangan yang dihadapi India dan misi kami sebagai perusahaan, mulai dari penerapan AI dalam beragam bahasa dan konteks, hingga membangun kerangka kerja untuk tata kelola yang bertanggung jawab. Ekosistem AI India akan memainkan peran sentral dalam perkembangan AI secara global dan demokratis, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan berbagai organisasi di India untuk membuka jalan bagi bagaimana AI yang bermanfaat dapat ditingkatkan dengan cara yang melayani semua orang," tambah Dario.

Chief Commercial Officer Anthropic, Paul Smith, menilai bahwa ekspansi ini datang pada waktu yang tepat, perusahaan dan startup India kini mencari model AI yang tidak hanya kuat, tapi aman dan andal. Ia menambahkan bahwa ekosistem inovasi India memiliki energi yang luar biasa, di mana pengembang dan perusahaan lokal tengah membangun solusi yang mampu menyentuh jutaan kehidupan di seluruh dunia.

Selain aspek bisnis, ekspansi ini juga memperkuat investasi Anthropic dalam pengembangan kemampuan bahasa lokal. Claude kini mendukung berbagai bahasa utama India seperti Hindi, Bengali, Tamil, dan Urdu, dengan rencana peningkatan kinerja di lebih dari sepuluh bahasa. Langkah ini diharapkan memperluas akses masyarakat terhadap AI dan mendorong keterlibatan sektor publik dalam adopsi teknologi yang inklusif.

"Ekspansi kami hadir di momen krusial ketika perusahaan dan startup India mencari model AI yang dapat mereka andalkan. Mereka membutuhkan sistem yang menggabungkan kinerja terdepan dengan keamanan dan keandalan yang dibutuhkan untuk mendukung operasi bisnis krusial dalam skala besar yang mereka jalankan. Kami melihat potensi luar biasa dalam ekosistem inovasi India, komunitas startup dan pengembang yang dinamis bersama perusahaan-perusahaan India sedang membangun solusi yang berdampak pada jutaan jiwa di seluruh dunia," tutup Paul Smith.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks