Kapasitas pembangkit listrik terpasang kumulatif Tiongkok terus menunjukkan tren peningkatan pesat. Hingga akhir September 2025, total kapasitas mencapai 3,72 miliar kilowatt, naik 17,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data resmi yang dirilis pada Minggu oleh Administrasi Energi Nasional (NEA).
Peningkatan kapasitas tersebut menunjukkan percepatan transisi energi Tiongkok menuju bauran yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dorongan besar datang dari sektor energi terbarukan, terutama tenaga surya dan angin, yang mencatatkan pertumbuhan dua digit dalam setahun terakhir.
Kapasitas pembangkitan tenaga surya tercatat menembus 1,13 miliar kilowatt pada akhir September, melonjak 45,7 persen dibandingkan tahun lalu. Angka ini menegaskan posisi Tiongkok sebagai pemimpin global dalam instalasi tenaga surya, baik dari sisi kapasitas maupun investasi infrastruktur.
"Kapasitas pembangkit listrik terpasang kumulatif Tiongkok telah mencapai 3,72 miliar kilowatt pada akhir September 2025, menandai peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 17,5 persen, data resmi menunjukkan pada hari Minggu. Kapasitas pembangkitan tenaga surya mencapai 1,13 miliar kilowatt pada akhir bulan lalu, melonjak 45,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Administrasi Energi Nasional (NEA)," tulis laporan otoritas Tiongkok, seperti dilansir Senin (27/10/2025).
Sementara itu, kapasitas pembangkitan tenaga angin mencapai hampir 582 juta kilowatt, tumbuh 21,3 persen dari tahun ke tahun. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh proyek-proyek turbin angin skala besar di wilayah pesisir dan dataran tinggi barat laut, yang kini menjadi fokus pengembangan energi bersih nasional.
Dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, perusahaan pembangkit listrik utama di Tiongkok menggelontorkan investasi senilai 598,7 miliar yuan atau sekitar 84,4 miliar dolar AS ke dalam proyek pembangkit listrik. Nilai ini naik tipis 0,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencerminkan konsistensi investasi di tengah perubahan permintaan energi domestik.
"Kapasitas pembangkitan tenaga angin mencapai hampir 582 juta kilowatt pada akhir September, naik 21,3 persen tahun ke tahun, data NEA mengungkapkan. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, perusahaan pembangkit listrik utama Tiongkok menginvestasikan 598,7 miliar yuan (sekitar 84,4 miliar dolar AS) dalam proyek pembangkit listrik, naik 0,6 persen tahun ke tahun," ungkapnya.
Pada periode yang sama, investasi untuk proyek jaringan listrik nasional mencapai 437,8 miliar yuan, meningkat 9,9 persen secara tahunan. Peningkatan investasi ini bertujuan memperkuat transmisi energi lintas wilayah dan mendukung integrasi sumber daya terbarukan ke dalam sistem tenaga nasional.
Dengan laju pertumbuhan kapasitas yang stabil dan investasi besar pada jaringan energi, Tiongkok terus memperkokoh ambisinya menjadi pusat energi hijau dunia. Transformasi ini diproyeksikan akan berperan besar dalam menekan emisi karbon global dan memperkuat ketahanan energi jangka panjang negara tersebut.
"Selama periode yang sama, investasi dalam proyek jaringan listrik berjumlah 437,8 miliar yuan -- peningkatan 9,9 persen dari tahun ke tahun, data NEA menunjukkan," tutup dalam laporan itu.
