Alibaba luncurkan AI canggih, prediksi kondisi iklim jangka panjang

Baguan-Seasonal dibangun untuk menangani kompleksitas pemodelan iklim yang selama ini menjadi hambatan utama.

author photo
A- A+
cover | topik.id

Alibaba meluncurkan Baguan-Seasonal, model kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) yang dirancang untuk memprediksi kondisi iklim jangka panjang hingga 12 bulan ke depan, pada konferensi COP30 PBB 2025 di BelĂ©m, Brasil

Kehadiran model ini sebagai pemanfaatan kecerdasan buatan untuk menjawab tantangan iklim global. Inovasi ini sekaligus memperluas warisan model Baguan yang sebelumnya mengubah standar prakiraan cuaca jangka pendek.

Baguan-Seasonal dibangun untuk menangani kompleksitas pemodelan iklim yang selama ini menjadi hambatan utama bagi teknologi prediksi. Dengan strategi tokenisasi baru dan mekanisme pengkondisian skala campuran.

Model AI ini juga mampu mengolah data atmosfer dan laut secara lebih presisi. Kemampuan membaca pola perubahan iklim jangka panjang memberi peluang deteksi dini bencana seperti banjir, kekeringan, dan gelombang dingin.

"Prakiraan iklim yang akurat sangat penting untuk pengambilan keputusan yang terinformasi di bidang pertanian, manajemen energi, dan kesiapsiagaan bencana, terutama karena peristiwa cuaca ekstrem telah meningkat di bawah iklim yang berubah. Namun, pemodelan ketidakpastian iklim yang andal tetap menjadi tantangan yang berat, karena kompleksitas dan dinamika sistem Bumi yang melekat. Sebagian besar model AI yang ada masih berjuang untuk menangkap nuansa probabilistik," tulis Alibaba dalam laporan resminya, seperti dilansir topik.id, Minggu (23/11/2025).

Selain Baguan-Seasonal, Alibaba memperkenalkan Baguan-S2S, model prediksi cuaca submusiman dengan rentang 14–42 hari. Model ini terbukti dapat mendeteksi sinyal awal Osilasi Atlantik Utara hingga empat minggu sebelumnya, menghasilkan prediksi anomali temperatur yang sangat akurat. Pencapaian ini bahkan melampaui kemampuan model rujukan Eropa, memperpanjang waktu tunggu prakiraan sekitar satu minggu lebih awal.

Penerapan Baguan dalam setahun terakhir membuktikan relevansinya dalam mitigasi bencana dan perencanaan energi. Bersama Observatorium Meteorologi Zhejiang, model ini menghasilkan prediksi jalur dan intensitas siklon dengan akurasi 50% lebih tinggi dibandingkan model AI lain. Teknologi tersebut menjadi faktor kunci keberhasilan evakuasi sekitar 97.000 warga saat siklon Co-May menghantam Tiongkok timur.

Teknologi Baguan kini diterapkan di sejumlah kota Tiongkok untuk meningkatkan akurasi prakiraan energi terbarukan, membantu perencanaan jaringan listrik pada kondisi cuaca yang fluktuatif. Peningkatan efisiensi energi ini memperkuat kesiapan kota dalam menghadapi variabilitas cuaca ekstrem. Langkah ini mendukung percepatan transisi ke sistem energi bersih yang lebih stabil.

"AI dalam prakiraan cuaca telah memainkan peran kunci dalam pencegahan bencana dan perencanaan energi. Selama setahun terakhir, Baguan telah diterapkan di berbagai aplikasi dunia nyata. Bekerja sama dengan Observatorium Meteorologi Zhejiang, sebuah model khusus berbasis Baguan dikembangkan untuk memprediksi jalur dan intensitas siklon tropis pada tahun 2025," ungkap Alibaba.

Komitmen Alibaba terhadap dampak sosial AI dituangkan dalam Laporan Alibaba AI for Good 2025. Di sektor pusat data, strategi “5 Hijau” memperkuat upaya pengurangan emisi melalui optimalisasi komputasi hijau, memungkinkan penghindaran lebih dari 11 juta ton emisi CO₂ pada tahun fiskal 2025. 

Inovasi serupa juga diterapkan di bidang kesehatan fisik melalui teknologi CT Non-Kontras + AI yang telah dipakai lebih dari 50 juta kali untuk skrining dini penyakit kritis. Alibaba turut memajukan kesehatan mental dan pendidikan pemuda melalui program berbasis AI. 

Program GreenNet yang terintegrasi dengan robot pendamping kesehatan mental telah memberikan dukungan bagi ratusan ribu pengguna. Sementara itu, Program Cloud for Youth memperluas akses pendidikan cerdas ke 353 sekolah pedesaan, membantu lebih dari 310.000 guru dan siswa dengan lebih dari 610.000 interaksi AI yang tercatat.

"Sejauh ini, Program Cloud for Youth telah mencakup 353 sekolah pedesaan terpencil di 25 provinsi di Tiongkok, memberi manfaat bagi 310.000 guru dan siswa serta menghasilkan 610.000 catatan interaksi AI," tutup Alibaba dalam laporan resminya.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks