Data Google: Asia Tenggara muncul sebagai pusat AI global

Asia Tenggara disebut tengah memposisikan diri sebagai pusat AI global, berkat kedalaman digital dan adopsi teknologi yang masif.

author photo
A- A+
Data Google: Asia Tenggara muncul sebagai pusat AI global
cover | topik.id

Ekonomi digital Asia Tenggara kini memasuki babak baru yang berpusat pada kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), seiring laporan e-Conomy SEA 2025 yang mencatat nilai ekonomi digital kawasan ini melampaui $300 miliar pada 2025. 

Merujuk dari laporan yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company ini menyoroti transformasi pesat yang terjadi selama satu dekade terakhir, di mana nilai Gross Merchandise Value (GMV) melonjak 7,4 kali lipat, dan pendapatan tumbuh 11,2 kali lipat dibanding tahun 2016. Capaian ini melampaui ekspektasi awal yang dibuat sepuluh tahun lalu, menunjukan relevansi cerahnya ekonomi digital ASEAN.

Menurut Sapna Chadha, Wakil Presiden Google Asia Tenggara dan Perbatasan Asia Selatan, kawasan ini telah membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam menghadapi perubahan ekonomi global. Kini, setelah melalui fase pertumbuhan cepat, fokus bergeser ke arah profitabilitas berkelanjutan. Pendapatan digital Asia Tenggara diperkirakan mencapai $135 miliar, seiring peningkatan efisiensi operasional dan model bisnis yang semakin matang di seluruh sektor digital.

"Laporan tersebut menunjukkan bahwa Asia Tenggara telah berhasil bertransisi dari fase pertumbuhan pesat ke fase yang berfokus pada profitabilitas berkelanjutan. Peningkatan GMV total sebesar 7,4 kali lipat dan lonjakan pendapatan sebesar 11,2 kali lipat sejak 2016," tulis Sapna Chadha dalam laporan resminya yang dipublikasikan di laman Google, seperti dilansir topik.id, Selasa (11/11/2025).

data: google

Transformasi ini paling jelas terlihat dalam sektor e-commerce dan layanan digital lain yang terus berinovasi. Fenomena perdagangan video menjadi pendorong utama, dengan kontribusi yang diperkirakan mencapai 25% dari total GMV e-commerce pada 2025. 

Sektor pengiriman makanan, transportasi daring, dan perjalanan digital juga menunjukkan stabilitas baru, banyak di antaranya telah mencapai titik keuntungan setelah mengoptimalkan logistik dan memperluas sumber pendapatan. Sementara itu, media daring berkembang pesat berkat format iklan berbasis AI dan jaringan media ritel yang semakin matang.

Layanan keuangan digital melonjak.

data: google

Di sisi lain, layanan keuangan digital, Digital Financial Services (DFS) mengalami ekspansi signifikan melampaui sekadar sistem pembayaran dasar. Integrasi QR lintas batas kini telah menjadi kenyataan di delapan negara ASEAN, memperkuat fondasi ekonomi digital yang saling terhubung. Dengan interoperabilitas yang makin tinggi, kawasan ini menjadi model bagi integrasi keuangan digital lintas negara di pasar berkembang.

"Perdagangan video menjadi sorotan, yang secara fundamental mentransformasi sektor e-commerce dengan melonjak lima kali lipat dalam tiga tahun, dan diperkirakan akan mencapai 25% dari total GMV e-commerce pada tahun 2025. Sebagian besar platform pengiriman makanan telah menguntungkan atau mendekati tonggak tersebut, setelah berhasil mengoptimalkan logistik, merampingkan operasi, dan mendiversifikasi pendapatan," ungkap dalam laporan tersebut.

Dari sisi investasi, arah modal swasta mulai beralih dari ekspansi cepat menuju penciptaan nilai jangka panjang. Nilai pendanaan swasta meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya, mencapai sekitar $8 miliar. 

Sektor DFS dan startup tahap akhir menjadi magnet utama, menyerap hampir separuh nilai transaksi. Para investor kini lebih menekankan pada valuasi masuk yang realistis, model monetisasi yang terbukti, dan jalur jelas menuju profitabilitas. Fokus baru kini tertuju pada jalur keluar (exit) yang sehat, dengan munculnya sinyal positif dari pasar IPO di kawasan ini.

Ekonomi berbasis AI.

data: google

Pergeseran menuju ekonomi berbasis AI menjadi sorotan terbesar dalam laporan tahun ini. Asia Tenggara disebut tengah memposisikan diri sebagai pusat AI global, berkat kedalaman digital dan adopsi teknologi yang masif. 

Tiga dari lima orang di kawasan ini kini rutin berbelanja daring, sementara lebih dari 60% transaksi pembayaran dilakukan secara digital. Menariknya, minat konsumen terhadap topik AI tercatat tiga kali lipat lebih tinggi dari rata-rata global, dan 75% pengguna menyatakan perangkat bertenaga AI telah membantu aktivitas harian mereka.

Untuk mendukung akselerasi AI, investasi besar mengalir ke infrastruktur fisik seperti pusat data. Dengan rencana pembangunan kapasitas lebih dari 4.600 MW, kapasitas pusat data kawasan ini diproyeksikan tumbuh 180%, melampaui proyeksi pertumbuhan wilayah Asia Pasifik lainnya yang hanya 120%. 

Lebih dari $2,3 miliar investasi telah digelontorkan ke 680 startup AI, yang menyerap lebih dari 30% total pendanaan swasta pada paruh pertama 2025 — menandai gelombang investasi AI terbesar dalam sejarah kawasan.

Google juga menganalisis pencapaian ekonomi digital senilai $300 miliar ini menegaskan bahwa Asia Tenggara kini berdiri di garis depan revolusi AI global. Kawasan ini tidak hanya menjadi pasar digital yang matang, tetapi juga laboratorium inovasi AI yang siap memimpin dekade berikutnya. 

Dengan dukungan kebijakan regional yang semakin terkoordinasi, kebangkitan pasar modal, dan dorongan investasi teknologi, ASEAN sedang menulis bab baru — realitas ekonomi berbasis AI yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

"Pencapaian tonggak sejarah GMV sebesar $300 miliar ini menegaskan keberhasilan dekade digital fundamental Asia Tenggara. Kawasan ini siap memanfaatkan pergeseran struktural yang menentukan masa depan: akselerasi AI yang langsung dan berdampak tinggi, tanda-tanda kebangkitan pasar modal, dan dorongan strategis menuju kerja sama regional yang lebih erat serta dukungan regulasi," tutup dalam laporan resmi itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks