Google buka akses Opal ke 160 negara, revolusi aplikasi AI tanpa kode

Google berupaya memperluas partisipasi publik dalam pengembangan aplikasi mini berbasis AI.

author photo
A- A+
Google buka akses Opal ke 160 negara, revolusi aplikasi AI tanpa kode
cover | topik.id

Google memperluas jangkauan inovasi kecerdasan buatannya dengan membuka akses platform Opal ke lebih dari 160 negara. Sebelumnya, alat pengembang tanpa kode ini hanya tersedia di 15 negara. Google berupaya memperluas partisipasi publik dalam pengembangan aplikasi mini berbasis AI, tanpa memerlukan keahlian pemrograman. Melalui Opal, siapa pun kini bisa membangun solusi cerdas untuk berbagai kebutuhan hanya dengan perintah sederhana.

Sejak pertama kali dirilis oleh Google Labs awal tahun ini, Opal menarik perhatian karena kesederhanaannya dalam membantu pengguna membuat aplikasi tanpa menulis satu baris kode pun. Kini, dengan ekspansi global tersebut, semakin banyak individu, kreator, dan pelaku bisnis dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menyederhanakan tugas-tugas kompleks, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan nilai baru berbasis data serta otomatisasi.

"Awal tahun ini, Google Labs merilis Opal , sebuah cara tanpa kode untuk mengembangkan aplikasi mini. Hari ini, kami memperluas Opal dari 15 negara ke lebih dari 160 negara sehingga pengguna dapat membuat aplikasi mini AI tanpa menulis kode apa pun," tulis Google dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Jumat (7/11/2025).

Salah satu tren paling menonjol dari penggunaan Opal adalah meningkatnya jumlah aplikasi yang berfungsi untuk mengotomatiskan proses kerja multi-langkah. Pengguna tidak hanya membuat aplikasi sederhana, tetapi juga merancang alur kerja yang kompleks seperti ekstraksi data dari web, analisis hasil, hingga pelaporan otomatis ke Google Sheets. Beberapa aplikasi bahkan dirancang untuk memperbarui buletin mingguan, melakukan analisis kontrak, hingga menyusun rencana harian secara otomatis.

Selain itu, para kreator konten dan pemasar digital juga mulai memanfaatkan Opal untuk mempercepat produksi dan personalisasi materi pemasaran. Contohnya, generator aset pemasaran yang mampu mengubah satu ide produk menjadi serangkaian konten blog, caption media sosial, dan skrip iklan video yang relevan. 

Ada juga aplikasi yang menciptakan visual dinamis dengan lapisan teks khusus untuk kampanye pemasaran, hingga alat pencerita interaktif yang membantu penulis menghasilkan naskah dan audio secara otomatis.

"Aplikasi yang membantu penulis bertukar pikiran tentang narasi, membuat naskah, dan bahkan menghasilkan sulih suara audio yang menyertainya," ungkap Google.

Ekosistem inovasi baru.

Opal juga menjadi alat populer di kalangan wirausahawan dan inovator yang ingin menguji ide mereka dengan cepat. Dengan fitur tanpa kode yang intuitif, banyak pengembang pemula berhasil membuat aplikasi pembelajaran bahasa, perencana perjalanan, dan aplikasi kuis hanya dalam hitungan menit. 

Kemudahan ini mendorong ekosistem inovasi baru di mana validasi ide bisnis bisa dilakukan jauh lebih cepat dan efisien. Bagi Google, perluasan ini bukan hanya langkah teknis, melainkan strategi untuk membangun ekosistem kreatif global berbasis AI. 

Dengan Opal, Google ingin memastikan teknologi AI tidak hanya dikuasai oleh kalangan ahli, tapi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mendukung pekerjaan, pembelajaran, dan kehidupan sehari-hari.

Hal itu dibuktikan Google dengan mengundang publik untuk menjelajahi berbagai kemungkinan yang dapat diciptakan melalui opal.google. Melalui kolaborasi ide dan eksperimen yang muncul di berbagai negara, Google berharap Opal dapat menjadi jembatan bagi lebih banyak orang untuk berinovasi, berbagi karya, dan membangun solusi cerdas berbasis kecerdasan buatan tanpa batasan teknis.

"Jelajahi berbagai kemungkinan dan mulailah berkarya di opal.google . Senang sekali melihat karya-karya yang telah dihasilkan orang-orang sejauh ini dengan Opal, dan kami bersemangat untuk terus menyempurnakannya dan menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia," tutup Google dalam pengumuman itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks