Kebakaran dahsyat di Hong Kong, CEO Apple ikut berdonasi

Tim Cook menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan seluruh warga yang terdampak.

author photo
A- A+
Kebakaran dahsyat di Hong Kong, CEO Apple ikut berdonasi
CEO Apple, Tim Cook | cover: topik.id

Kebakaran dahsyat yang melanda kawasan perumahan umum Wang Fuk Court di Hong Kong memicu gelombang simpati internasional, termasuk dari CEO Apple, Tim Cook. Melalui akun X pribadinya pada Jumat (28/11/2025).

Cook menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan seluruh warga yang terdampak. Ia juga menyatakan bahwa Apple turut memberikan donasi untuk mendukung upaya bantuan di lapangan.

Dalam unggahannya, Cook menegaskan apresiasinya kepada para petugas tanggap darurat yang telah bekerja tanpa henti dalam menghadapi tragedi tersebut. Ia menyebut bahwa dedikasi para pemadam kebakaran di Hong Kong patut dihormati, terutama mengingat skala kebakaran yang sangat kompleks dan sulit dikendalikan.

"Turut berduka cita atas kebakaran dahsyat di Hong Kong. Semua yang terdampak turut berduka cita dan kami berterima kasih kepada para petugas tanggap darurat. Apple turut berdonasi untuk upaya bantuan di lapangan," tulis Tim Cook dalam sebuah postingn di akun X personalnya, Jumat (28/11/2025).

Dalam laporan media lokal Hong Kong, kebakaran tersebut bermula pada 26 November 2025 pukul 14.51 waktu setempat di sebuah kompleks perumahan umum yang dibangun pada tahun 1985. 

Kompleks itu terdiri dari delapan menara setinggi 31 lantai dan dihuni sekitar 4.643 orang. Saat insiden terjadi, kawasan tersebut sedang berada dalam tahap renovasi, yang turut memicu kekhawatiran terkait kondisi keselamatan bangunan.

Api dengan cepat menjalar dari satu bangunan ke bangunan lainnya, memaksa otoritas Hong Kong meningkatkan status insiden menjadi alarm tingkat 5—kategori tertinggi dalam sistem respons kebakaran kota tersebut. 

Sebanyak 767 petugas pemadam kebakaran dan 128 unit truk dikerahkan dalam operasi besar-besaran untuk menahan laju api yang berkobar di tengah peringatan Bahaya Kebakaran Merah.

Meski upaya penyelamatan dilakukan secara intensif, kobaran api baru berhasil dikendalikan sekitar 43 jam setelah kebakaran dimulai. Selama kurun waktu tersebut, tujuh bangunan dilaporkan hangus terbakar, menyisakan kerusakan fisik dan psikologis bagi ribuan warga yang menyaksikan tempat tinggal mereka hancur.

Tragedi ini menelan setidaknya 128 korban jiwa dan menyebabkan 79 orang mengalami luka-luka. Selain itu, sekitar 200 penghuni kompleks masih dinyatakan hilang.

Insiden tersebut menjadi kebakaran paling mematikan keempat dalam sejarah Hong Kong, dan yang terburuk sejak tragedi tahun 1948 yang menyebabkan 176 korban jiwa. 

Penyebab awal kebakaran masih dalam penyelidikan, namun material bangunan seperti jendela styrofoam dan jaring non-retardant diduga mempercepat penyebaran api. Otoritas setempat telah menangkap tiga orang  terkait insiden ini.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks